Halo, lama tidak bercerita! Jadi ingin membagi cerita sedikit yang agak banyak juga sebenarnya. Jadi....
Akhir Oktober 2017, kami ya aku dan Aris dari Jakarta berangkat ke Jogja bersama untuk santai sejenak. Karena apa? Karena semenjak lulus apoteker, pria satu ini diselimuti rasa khawatir yang mendalam. Penyebabnya apa? Penyebabnya adalah semua teman karibnya telah merantau jauh untuk memulai karirnya. Sebagai mahasiswi baru (lagi), saya pun kelimpungan. Pernah kerja juga belum jadi nggak bisa ngasih cuitan Golden Ways. Tapi semua kerisauan itu berubah menjadi semangat ketika benar-benar baru sampai Jogja, Aris ditelepon HRD untuk Medical Check-up kah atau Interview lagi di esok hari. Kemudian tidak ada toleransi dan campur dag dig dug ada apa langsung beli tiket pesawat ke Jakarta dong padahal baru aja duduk di kereta 8 jam.
Dimulai dari awal November 2017, Puji Tuhan Aris masuk kandang untuk Management Trainee Program selama kurang lebih 5 bulan. Masih bisa ketemu sih kalo pulang sebulan atau dua bulan sekali. Kebetulan libur Natal dan Tahun Baru agak panjang jadi bisa ketemu, meskipun sering kena cuek bebek ditinggal ngerjain tugas dan sebagainya. Sesusah itu ya, untung kamu enjoyed this jadi aku tuh cukup lega kamu nggak setertekan kala itu. HAHA.
Kemudian, berapa kali diundur... bikin nggak tenang. Pertengahan Maret, akhir Maret tidak ada juga pengumuman. Iya pengumuman lulus MT atau enggak. Penjurusan industri, distributor atau apotek. Udah paling merinding kalau sampai ditempatin di apotek, wah kalian harus tau apotek yang satu ini itu tersebar di mana-mana, 1000 apotek lebih sebagai goals-nya. Kalau sampai ditempatin di ujung Indonesia aku sih lebih bingung daripada dia. Dia anaknya happy-happy aja dan 'nerimo'an gitu loh. Ya... aku sama Aris masih bertahan di kota yang berbeda menantikan pengumuman.
Sampai pada awal April 2018, katanya sih hari pengumuman. Masih pagi menjelang siang, ada telepon darinya dan bilang dia dapat penempatan di apotek. Baiklah saya berpikir keras dan tidak ingin bertanya lebih jauh sampai pada akhirnya dia bilang "di Subang, Ras". Oke........................................ Ah Subang atau Sabang, panik kan. "Seneng sih masih di Jawa tapi ya gitu", katanya. Antara ingin berkata "Puji Tuhan, Subang" sampai "Ah gila, gimana cara kalau mau nengokin, kasian, di Subang ada apa ya?", sejauh itu pikiran saya. Dari semua itu, akhirnya hari itu datang juga, puji syukur selalu dihaturkan.
Meski masih apotek kecil, aku yakin Tuhan mempunyai rencana besar. Tidak mudah seorang atasan memberikan kepercayaan untuk seorang anak baru dan tidak mudah seorang anak baru mengemban tugas yang langsung berat dari atasan. Menjadi Pharmacy Manager (PhM) tidak mudah, aku saja belum tentu mampu. Melakukan sesuatu memang baiknya dimulai dari akar, dari bawah untuk melahirkan buah yang layak, sampai puncak. Tuhan katakan kau mampu. Aku, keluargamu, teman-teman, mereka percaya bahwa kamu mampu.
Maka dari itu, selamat bertugas, semangat, Pak! <3