Ini. Iya. Ini keadaan rumah mungilku yang sudah agak kosong. Barangnya sudah dicicil. Pindah. Pindah? Ke mana? Duren Sawit. Baru kerasa nyeseknya pas tau Oktober nanti gua dan keluarga udah nggak boleh nempatin surga indah itu. Dari kemaren gua cuek aja keluyuran, main terus. Pulang, tidur, dengan ruang tidur yang nyaman, ruang keluarga kecil yang selalu menjadi tempat bincang-bincang bersama, ruang makan berkursi empat untukku, mas, ibu dan bapak. Perumahan TNI-AU. Membanggakan. Rumah mungil yang asri dan adem. Dekat bandara, penuh dengan suara pesawat, dekat dengan banyak jajanan kayak martabak, pecel ayam dan tukang pulsa. Dekat dengan SMA 42 tersayang, dekat dengan rumah jagoan kesayangan, PLK II. Kalo ngapel tinggal sms, 5 menit sampe.
Halaman mungil. Tempat disemayamkannya anjing-anjing kesayangan (Bugi, Maxi, Maco, Potato, Prettycli, Billy, Bollo, Panther) juga kucing-kucing kesayangan (Abu, Bule, Sky, Roger, Abu2) dan siapapun yang belum disebut. Kalian... Ah sedih.
Kamarku. Banyak bintang menyala. Terdengar suara tokek. Tempat ngakak bareng. Dapurku. Tempat aku belajar bikin brownies, pertama kali masakin Maul spageti, tempat Puput bikin nasi goreng. Ruang tamuku. Basecamp waktu SD-SMP, tempat ngapel pacar, belajar bareng Maul pas UN, tempat galau juga, surprise ulang tahunku Ke-17, Ke-18, punya pacar. Kamar mandiku. Tempat mandiin kucing, kamar mandi paling asik buat jadi lapangan bola, lebay. Halaman belakangku. Tempat ngajarin anjing-anjingku tangkep bola, naik kursi, santai sore.
Halim. Angkasa. Mars. Bakalan kangen banget. Rumah cinta, penuh kenangan dan perjuangan. Banyak cerita, penuh kenyamanan. Banyak usaha, penuh sukacita. Haaaaaaaa sedih. Semoga pemilik barumu, menjaga keindahan dan kenyamananmu ya, Mars No. 406.
No comments:
Post a Comment