Aku benar, jatuh cinta pada pernyataan di atas.
Spasi.
Kata yang menciptakan ragu dan takutku selama ini. Namun satu kata ini pula yang mematahkannya.
Satu kata yang diulas menjadi ungkapan.
Satu kata yang dibeber menjadi alasan.
Satu kata yang dijabar menjadi kekuatan.
Satu kata yang digelar menjadi perasaan.
Ya sebut saja itu dengan jeda atau jarak atau mungkin ruang, katanya.
Semakin digenggam semakin hilang bukan?
Kita. Butuh rongga, butuh udara.
Biar saja kita terlentang, memandang langit yang tersebar bintang.
Karena, tidak! Aku tidak mau kamu hilang.
Aku akan belajar memahami jeda ini.
Aku akan belajar mengakui jarak ini.
Aku akan belajar menghargai ruang ini.
Aku akan belajar mencintainya di dalam spasi.
Adakalanya kini aku sadar, betapa manisnya saling membangun rasa di 'antara'. Ya memang seharusnya begitu.
Hal ketiga, bukan orang ketiga.
Aku, kamu dan cinta di antaranya.
Kita di dalam spasi.
Jakarta - Bontang.
Aku rindu kamu.
No comments:
Post a Comment