Sabarkanlah hamba, Tuhan. Sedikit lagi. Jangan sampai aku mengecewakan banyak orang. Sudah terlalu berat aku umpat perasaan tidak tahan ini, Tuhan. Sudah aku tahan rasa muak ini, Tuhan. Hanya untuk orang tuaku, kakakku, orang-orang yang percaya padaku.
Kuliah di sana, di kota rantau yang tidak pernah ada dalam cita-cita dan mimpiku. Yang bukan Arsitek, yang bukan teknik dan yang bukan andaiku. Sama sekali. Kuatkanlah, Tuhan. Lancarkanlah sampai seselesainya tugasku di fakultas itu.
Aku mohon siraman dari-Mu, Tuhan. Lebih banyak lagi agar aku semakin tegar, semakin kuat dengan cercaan dengan sindiran sekiranya aku belum becus membantu rekanku di laboratorium, semakin tangguh dengan sinisan sekiranya aku kurang pintar menjawab semua kasus di ruang kelas. Aku hanya bisa mendoakan mereka agar mereka memaafkan dan memaklumi apa yang terjadi padaku selama jauh dari rumah, seperti Engkau Yang Maha Pengasih dan Maha Baik bagiku. Ampuni hamba-Mu yang egois ini.
Tuhan, beberapa langkah lagi. Aku mohon penyertaan-Mu. Berikan aku kawanan domba-Mu untuk mendampingi kegiatanku dalam perjuangan hidupku menuju membahagiakan orang-orang yang sangat aku kasihi. Akan ikhlas aku jalani ini, Tuhan. Amin