Glad to see you here, enjoy it! Thank you.
My photo
Jakarta, Indonesia
I'm not good at saying so I’m writing.

Friday, December 23, 2011

GIE

Sebelumnya hanya tau nama dari pemuda itu. Hanya tau sejarahnya secara singkat. Film ini, iya bener-bener membuka mata gua. Nggak tau kenapa, hidup. Satu kata itu. Oke gua belum ada di pemikiran seusianya tapi ceritanya rasuk banget. Film tahun 2005 ini buat gua ingin tau banyak tentang sosok Gie. Gua bener-bener mengidolakannya setelah film ini dan semua tentang sejarahnya. Perhatian gua makin muncul pas tugas sinematografi bikin video di Museum Prasasti. Begitu masuk museum, semua aura berubah dan tertarik ngeliat batu nisan sederhana di bagian kiri dan ternyata disitu tertulis nama SOE HOK GIE, demonstran UI dengan usia muda. Gua foto dan gua simpan. Remaja Katolik dengan minoritas. Gua jatuh cinta... Sama nekatnya, perjuangannya, semangat mudanya dan manis sastranya. Gie, dengan Nicholas Saputra. Sempurna.


Soe Hok Gie dibesarkan di sebuah keluarga keturunan Tionghoa yang tidak begitu kaya dan berdomisili di Jakarta. Katolik Roma. Leluhur Soe Hok Gie sendiri adalah berasal dari provinsi Hainan, Republik Rakyat Tiongkok. Ayahnya bernama Soe Lie Piet alias Salam Sutrawan. Ia keempat dari lima bersaudara di keluarganya; kakaknya Arief Budiman, seorang sosiolog dan dosen di Universitas Kristen Satya Wacana, juga cukup kritis dan vokal dalam politik Indonesia.

Setelah menghabiskan tahun-tahun terakhirnya di SMA Kolese Kanisius, Soe kuliah di Universitas Indonesia (UI) dari tahun 1962 sampai 1969; setelah menyelesaikan studi di universitas, ia menjadi dosen di almamaternya sampai kematiannya. Ia selama kurun waktu sebagai mahasiswa menjadi pembangkang aktif, memprotes Presiden Sukarno dan PKI. Soe adalah seorang penulis yang produktif, dengan berbagai artikel yang dipublikasikan di koran-koran seperti Kompas, Harian Kami, Sinar Harapan, Mahasiswa Indonesia, dan Indonesia Raya. Setelah Riri Riza merilis film berjudul Gie pada tahun 2005, artikel-artikelnya disusun oleh Stanley dan Aris Santoso yang diterbitkan dengan judul Zaman Peralihan oleh penerbit Gagas Media.

Sebagai seorang pendukung hidup yang dekat dengan alam, Soe seperti dikutip Walt Whitman dalam buku hariannya: "Sekarang aku melihat rahasia pembuatan orang terbaik itu adalah untuk tumbuh di udara terbuka dan untuk makan dan tidur dengan bumi.". Pada tahun 1965, Soe membantu mendirikan Mapala UI, organisasi lingkungan di kalangan mahasiswa. Dia menikmati kegiatan hiking, dan meninggal karena menghirup gas beracun saat mendaki gunung berapi Semeru sehari sebelum ulang tahun ke 27. Dia meninggal bersama rekannya, Idhan Dhanvantari Lubis. Dia dimakamkan di tempat yang sekarang menjadi Museum Taman Prasasti di Jakarta Pusat.

Sejak remaja, Hok Gie sudah mengembangkan minat terhadap konsep-konsep idealis yang dipaparkan oleh intelek-intelek kelas dunia. Semangat pejuangnya, setiakawannya, dan hatinya yang dipenuhi kepedulian sejati akan orang lain dan tanah airnya membaur di dalam diri Hok Gie kecil dan membentuk dirinya menjadi pribadi yang tidak toleran terhadap ketidakadilan dan mengimpikan Indonesia yang didasari oleh keadilan dan kebenaran yang murni. Semangat ini sering salah dimengerti orang lain. Bahkan sahabat-sahabat Hok Gie, Tan Tjin Han dan Herman Lantang bertanya "Untuk apa semua perlawanan ini?". Pertanyaan ini dengan kalem dijawab Soe dengan penjelasan akan kesadarannya bahwa untuk memperoleh kemerdekaan sejati dan hak-hak yang dijunjung sebagaimana mestinya, ada harga yang harus dibayar, dan memberontaklah caranya. Semboyan Soe Hok Gie yang mengesankan berbunyi, "Lebih baik diasingkan daripada menyerah pada kemunafikan."

Masa remaja dan kuliah Hok Gie dijalani di bawah rezim pelopor kemerdekaan Indonesia Bung Karno, yang ditandai dengan konflik antara militer dengan PKI. Soe dan teman-temannya bersikeras bahwa mereka tidak memihak golongan manapun. Meskipun Hok Gie menghormati Sukarno sebagai founding father negara Indonesia, Hok Gie begitu membenci pemerintahan Sukarno yang diktator dan menyebabkan hak rakyat yang miskin terinjak-injak. Hok Gie tahu banyak tentang ketidakadilan sosial, penyalahgunaan kedaulatan, dan korupsi di bawah pemerintahan Sukarno, dan dengan tegas bersuara menulis kritikan-kritikan yang tajam di media. Soe juga sangat membenci bagaimana banyak mahasiswa berkedudukan senat janji-janji manisnya hanya omong kosong belaka yang mengedoki usaha mereka memperalat situasi politik untuk memperoleh keuntungan pribadi. Penentangan ini memenangkan banyak simpati bagi Hok Gie, tetapi juga memprovokasikan banyak musuh. Banyak interest group berusaha melobi Soe untuk mendukung kampanyenya, sementara musuh-musuh Hok Gie bersemangat menggunakan setiap kesempatan untuk mengintimidasi dirinya.

Tan Tjin Han, teman kecil Hok Gie, sudah lama mengagumi keuletan dan keberanian Soe Hok Gie, namun dirinya sendiri tidak memiliki semangat pejuang yang sama. Dalam usia berkepala dua, kedua lelaki dipertemukan kembali meski hanya sebentar. Hok Gie menemukan bahwa Tan telah terlibat PKI tetapi tidak tahu konsekuensi apa yang sebenarnya menantinya. Hok Gie mendesak Tan untuk menanggalkan segala ikatan dengan PKI dan bersembunyi, tetapi Tan tidak menerima desakan tersebut.

Hok Gie dan teman-temannya menghabiskan waktu luang mereka naik gunung dan menikmati alam Indonesia yang asri dengan Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) UI. Selain itu, mereka juga gemar menonton dan menganalisa film, menikmati kesenian-kesenian tradisional, dan menghadiri pesta-pesta.

Film ini menggambarkan petualangan Soe Hok Gie mencapai tujuannya untuk menggulingkan rezim Sukarno, dan perubahan-perubahan dalam hidupnya setelah tujuan ini tercapai.

Thursday, December 22, 2011

Mom, best!



She is my mother. She is the best mother in the world. You know why? Because She loves me always. She also loves her husband, My Dad. She was born in Semarang, so that the blood of my blood flowing Java blood.

She's a woman that could be considered cool. She is a beautiful woman. Her eyes are brown, so I really like the brown-eyes person like My Mom. She is a brave woman to face My Dad's firm behavior because My Dad is a member of the Air Force.

She's also strict. She is patient with the derivative nature of My Dad's stubbornness. Maybe, She is a stern mother hehehe. But, She is a nice woman. Always pay attention to My situation, My Brother and of course My Dad.

When I was sick She was always candid look after me, She never tired of watching me when I woke up instantly. Such as my love to her. Never tired even though I was angry. And I'm sure, her love to me would not be diminished one bit.


The best people of my life is... My Mom!
HAPPY MOTHER'S DAY, MOM!
I love you, Mom.

Sunday, December 18, 2011

ASPIRINT 2011.. Udah.

KANGEN SPARKLING! Aspirint 2011 berakhir. Aspirint bukan nama obat penurun demam, anti koagulan dsb. loh kali ini. Aspirint itu adalah Ajang Sosialisasi & Perkenalan Mahasiswa Baru Farmasi Terintergrasi. Sebenernya agak gak nyambung tapi ya itulah nama ospek di Fakultas Farmasi Unair yang menjadi tempat kuliah gua selama kurang lebih 4 bulan ini. Lega banget kemaren penutupan ospek dan pelepasan name-tag jadi kemana-mana gausah eksis lagi dengan kewajiban mengenakan name-tag nama lengkap yang bisa dibaca dari jarak 2 meter, huft banget yah.

Ini ospek yang bikin gua gak tidur lebih dari jam normal. Ini ospek yang bikin gua gak makan 3 kali sehari dari biasanya. Ini ospek yang bikin pipi gua tirus. Ini ospek yang bikin gua kurus. Puji Tuhan. Gila. Tiap hari, bangun pagi. Tiap hari, bikin esai. Tiap hari, ketemu senior jutek. Tiap hari, ketemu kakak yang ngasih tugas. Tiap hari, pulang lebih dari maghrib. Sampe bencong mau berangkat kerja, kita baru pulang. Kasian ya mahasiswa baru.

Abis ospek yang ini ada ospek yang itu. Udah pake baju bebas tapi pake name-tag kemana-mana. Malu tapi eksis. Yah kalo kata bapak mah, jalanin aja inilah hidup. Ngomong mah enak ye?!

Tapi... Kini sudah... Aspirint berakhir, selow-selow lagi, main-main lagi, jajan-jajan imut minum gurin ke Cincau Station hahaha. Tapi harus bikin esai 4 halaman gara-gara poin Aspirint gua ga nyampe 125, kurang 7 poin kakak!!! Poin gua 118 dan itu nyesek tau ga sih bikin males. Tapi ada aja nih yang bikin galau. Jadwal ujian gak jelas sampe-sampe gua udah beli tiket dan jadwal ujiannya ditetapkan pada saat gua gak di tempat. Asli gak tuh nyeseknya? Asli sakitnya sampe pengen nangis muterin patung suro sama boyo. Kenapa sih ke na pa K E N A P A??? Udah.

Wednesday, September 28, 2011

Unintended

You could be my unintended
Choice to live my life extended
You could be the one I'll always love
You could be the one who listens to my deepest inquisitions
You could be the one I'll always love

I'll be there as soon as I can
But I'm busy mending broken pieces of the life I had before

First there was the one who challenged
All my dreams and all my balance
She could never be as good as you

You could be my unintended
Choice to live my life extended
You should be the one I'll always love

I'll be there as soon as I can
But I'm busy mending broken pieces of the life I had before

I'll be there as soon as I can
But I'm busy mending broken pieces of the life I had before

Before you

- Muse

Thursday, August 11, 2011

HB, Strpt!

Baru sempet cerita tentang 'kami'. Karena baru lulus SMA jadi kangen tiba-tiba. Hahaha namanya anak SMA. Masih muda, kan? Boleh lah punya temen deket yang kemana-mana bareeeeng terus sampe dikira geng atau clique. Padahal sih 'kami' nggak pernah nganggep seperti itu. 'Kami' cuma sahabat yang sering share tentang cerita hari-hari dari masalah bokap, nyokap, abang, adek, gebetan, mantan, pacar sampe masalah pelajaran pastinya. Nggak cuma curhat-curhat, tapi belajar nomor satu.

Gua punya 5 temen deket dari kelas X. Pas pelajaran Biologi, gua sama temen sebangku gua ngeliat dari slidenya Pak Diding, guru Biologi waktu itu. Ada enam bakteri berderet bernama Streptococcus. Iseng, kebentuklah 'kami' yang berjumlah enam dan bercita-cita memasuki jurusan sains pada kelas XI. 'Kami' termasuk gua adalah...

Gabriela Larasati Swastiandari, ga perlu dijelasin gimana-gimananya ya hehe.


Anshanty Widyarizki, dari Bekasi. Sebut dia Shantoy. Teman sebangku kelas X yang suka menyiksa dengan teriakan yang tiba-tiba. Penasaran tinggi. Suka warna hijau. Pemilik tulisan rapi. Tinggi, berisi dan punya otak yang encer abis. Pelajaran Fisika sampe Kimia kelahap. Ga kaget jadi anak kesayangan guru-guru, salah satunya guru Fisika. Temen sekelas waktu bimbel. Oia, anak satu ini kalo udah petakilan, gabakal gampang berhenti ketawa.






Musti Ana, dari pahlawan revolusi. Sebut saja Mustai dengan panggilan kesayangan Ancol. Model cilik. Fans berat Ello - Masih Ada, pada masanya. Hobi tidur di kelas. Selama 3 tahun sekelas sama Shanty. Penggila pedas. Anti bawang. Suka kuning. Suka menari tidak jelas. Bocahnya latahan kodok, kocak dan cerewet asli. Setinggi gua dan jago banget pelajaran bahasa Jerman. Ya doi emang anak kesayangan Frau Pung Pung. Murid kesukaan guru olahraga.






Fitri Nurmayanti. Sebut saja dia Fitrong dengan panggilan asal Trongki. Anak tunggal. Suka menyanyi sendiri. Suka salting ketemu kalo senior. Si master bahasa Inggris, soalnya rajin banget LIA tiap Selasa dan Kamis kalau tidak salah, apa Senin Rabu ya? Pembenci teh. Penyuka The Blues baik warna maupun Chelsea FC. Cinta mati Lampard 8. Si penakut tempat tinggi dan jarang sekali korek kuping alhasil..... Budi.







Renny Tunggal O. Karena bernama Renny Tunggal, singkat saja menjadi Rentung. Seorang kakak. Anak komplek. Teman sekelas saat kelas XII. Pecinta warna janda, ungu. Si manis berwajah jutek. Si manis berhati baik dan galak karena seorang kakak. Pemilik kaki berjalan lambat dan rekan untuk kontrol kawat gigi, hahaha.




Ika Emika. Panggil dia Icut atau Cuti. Menggunakan jilbab. Si anti warna pink dan terpaksa memakai botol minum warna pink. Penggila Bambang Pamungkas dan Chelsea FC juga Lampardnya. Penggila Korea.








Selamat tahun ke-3, Strptcccs! Langgeng selalu untuk kita, sukses! I miss you.

Tuesday, August 9, 2011

Pesan

Sekarang rasanya aku harus bisa menahan emosi. Harus menerima saat balasannya membutuhkan waktu yang lama. Harus menerima jika balasannya tak seramah kemarin. Harus tau bahwa waktu banyaknya tak lagi untukku. Aku tidak terlepas, aku tidak melepas namun kamu yang melepas.

Hati-hati di sana. Jaga diri. Jaga kesehatan. Seperti katamu, di sini aku akan baik-baik saja, aku akan kuat.

"Gabriela blogmu luar biasa segala keluhanmu adalah cerita menarik,pesanku jadikan masa lalumu menjadi sesuatu yg membuatmu berani menatap masa depan."

Sebuah kutipan dari sebuah cerita. Cerita yang ditulis di sebuah blog. Pemiliknya adalah perempuan periang yang memiliki seorang lelaki berperawakan tinggi dan menurutku cukup bijaksana dalam menjaga hubungan mereka. Sangat mengagumkan. Pasangan yang lucu. Tidak pernah terlihat sedih. Selalu terlihat gembira. Mereka bisa menutupi kerumitan dengan sebuah tawa, dengan sebuah hal yang disebut kedewasaan.

Kutipan itu. Itu pesan yang mulai menyadarkanku apa artinya masa lalu. Setelah kupahami, aku sadar bahwa kita perlu dewasa tanpa harus merubah sifat kita, hanya dengan merubah pola pikir saja. Sangat bijaksana. Seperti kata sahabatku, "belajar dari masa lalu". Masa lalu bisa dijadikan sebuah pelajaran untuk melihat ke depan. Seperti kata kutipan itu, akan menjadi sesuatu yang memberanikanku menatap masa depan, tak hanya menatap, menghadapinyapun aku akan berani. Dan kurasa itu pasti.

Dari masa lalu, aku belajar banyak hal. Darimu aku belajar apa artinya kesabaran, kini aku tau apa itu kedewasaan.

Terima kasih, Kharisma juga terima kasih untuk Rio-mu. Senang bisa mengenal kalian sebagai teman, yang baik hati. Salam.

Thursday, August 4, 2011

Wednesday, August 3, 2011

Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional

Selamat! UGM Juara PIMNAS XXIV Makassar
http://edukasi.kompas.com/read/2011/07/22/0902575/Selamat.UGM.Juara.PIMNAS.XXIV.Makassar

Jumat, 22 Juli 2011 | 09:02 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta kembali mempertahankan predikat sebagai juara umum Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) XXIV yang berlangsung di Makassar 19-21 Juli 2011. Kepastian juara tersebut disampaikan Ketua Dewan Juri Prof. Dr. Ir Ronny R. Noor, M.Rur. Sc, pada malam penutupan PIMNAS yang berlangsung di Gedung Baruga Andi Pangerang Petta Rani, Kampus Universitas Hasanuddin, Makassar, Kamis (19/7/2011) malam.

Di peringkat kedua ditempati oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, dan Universitas Negeri Semarang sebagai juara ketiga nasional.

Direktur Kemahasiswaan UGM Drs. Haryanto, M.Si mengatakan, acara penutupan berlangsung dalam suasana cukup panas dan tegang. Tiap kali dewan juri menyebutkan tim yang menjadi juara di masing-masing kategori, langsung disambut yel-yel masing-masing kontingen perguruan tinggi. Lebih menegangkan lagi, saat jumlah perolehan medali emas antara perguruan tinggi tidak ada yang mencolok. Perolehan medali UGM dan ITS saling susul-menyusul. Hingga akhirnya, Dewan Juri menyebutkan perguruan tinggi yang berhak menyandang juara nasional.

"Atas keputusan dewan Juri, juara umum adalah Universitas Gadjah Mada," kata Ronny.

Keputusan ini disambut gembira oleh 169 mahasiswa UGM dan 70 dosen pendamping. Haryanto mengaku puas dan bangga atas hasil yang dicapai oleh 39 tim dari UGM. Persiapan yang dilakukan secara matang selama beberapa bulan, menurutnya, membuahkan hasil.

"Kita pastinya bangga. Kehadiran dosen pembimbing dan pembina mampu memberikan semangat kepada mahasiswa dalam mengikuti proses kompetisi yang berlangsung," katanya.

Haryanto menambahkan, selama berada di Makassar, tim mahasiswa selalu mendapat pantauan dari dosen pembimbing masing-masing. "Mereka tidak dilepas begitu saja. Sebelum hari H, kita masih mendampingi hingga dini hari menjelang kompetisi," ujarnya.

Danis Sri Wijaya, Ketua Kontingen Mahasiswa UGM, tak bisa menutupi kegembiraannya. "Yang jelas pasti senang sekali. Saya bisa lega dan bangga telah membantu mengoordinasi mahasiswa UGM hingga akhirnya bisa juara PIMNAS," ujarnya.

Berikut ini adalah peringkat 10 besar PIMNAS XXIV:
1. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
2. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya
3. Universitas Negeri Semarang
4. Institut Pertanian Bogor
5. Universitas Brawijaya, Malang
6. Universitas Airlangga, Surabaya
7. STIE Malangkucecwara
8. Universitas Muhammadiyah Surakarta
9. Institut Teknologi Bandung
10. Universitas Padjajaran.

Tuesday, August 2, 2011

Ibu dan Kuliah

Baru kali ini liat ibu nangis. Yang namanya ngerasa salah banget bisa bikin ibu nangis. Nggak kuat liatnya. Selama ini gua liat ibu yang paling strong woman banget. Ibu minta supaya gua kuliah di Jakarta aja. Ibu ngerasa khawatir banget gimana gua ospek, gimana gua pindahan kost, gimana gua kuliah, gimana gua di sananya. Lagi makan malem barusan, tiba-tiba naro sendok dan nangis meluk gua. Sakit banget leher ini. Gua juga nggak tega banget ninggalin ibu di Jakarta, bapak pulang kerja malem, mas ke Jakarta seminggu sekali, biasanya dulu paling banter sampe jam 6 sore gua pulang dari sekolah dan selow2 di rumah sama ibu.

Nanti, ibu sendiri di rumah sama mbak Dedeh. Mbak yang setia banget dari gua belum lahir. Yang sabi banget deh pokoknya baik banget. Tetep aja nanti nggak ada yang ngajakin bercanda teriak-teriak, kata ibu. Nggak ada yang ngingetin cara buka facebook dan skype. Nggak ada yang bantuin bikin kotak pesenan. Nggak ada yang diajak shopping2.

Astaga sedih luar biasa. Kenapa gua kecempulng di Surabaya? Jauh banget. Kuliah farmasi 4 tahun dan profesi apoteker 1 tahun. Bakalan jarang ke Jakarta. Kangen ibu. Kangen bapak sama mas juga. Kangen semuanya. Biar pacar di Malang, bakalan kangen juga sama ketawanya.

Daritadi bapak ngomongin tiket pesawat dan kereta yang elunjak harganya gara2 mau lebaran. Gua milih buat nggak pulang aja daripada sejuta ilang buat ke Jakarta dan seminggu kemudian balik lagi buat kuliah. Ibu mikirin gua naik pesawatnya gimana, mikirin naik keretanya gimana. Sama siapa, ke kost-annya gimana. Gua juga bingung parah. Ya Tuhan...

Wednesday, July 27, 2011

Video

--- Cerita ini adalah fiktif belaka yang saya karang. Jika ada kesamaan karakter dan cerita, merupakan ketidaksengajaan. Terima kasih. ---
_________________________________________________________________

"Kalau cinta udah didepan mata, langsung tangkep aja, ngapain tunggu lama-lama" - CBP

***
“Ayo dong bangun! Selamat ulang tahun ya, sayang!”, kecup ibuku sudah mendarat di pipiku.

Segala doa dari ayah dan ibu dengan spontan keluar dari mulut mereka. Semoga panjang umur, makin makin yang baiklah. Hari ini umurku delapan belas tahun. Makin dewasa dari tujuh belas tahun sebelumnya. Makin banyak masalah. Makin banyak persoalan yang harus dijawab.

“Terima kasih ya Yah, Bu”, balasku sambil meraih Blackberry-ku di meja samping tempat tidur.

Wah banyak sekali ucapan selamat ulang tahunnya. Aha ada pesan singkat, sebenarnya panjang dari pacarku. Hampir menangis membacanya. Semua pesan. Aku balas dengan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya karena kepedulian mereka. Sampai akhirnya aku bosan membalasnya. Mandi.

“Ulang tahun kok cemberut? Bukannya senang”, celetuk Ibu menghilangkan lamunan pagi hariku. Mengagetkan. Haaah merusak khayalan.

“Ah aku tambah tua, Bu. Sudahlah jangan membuatku memikirkan hal itu. Kuliah dan segala macamnya aku menyerah”, jawabku sambil berlalu menuju kamar yang tadinya sepi sunyi hanya ada boneka kesayanganku, kini ramai dengan boneka-boneka hidup.

“HAPPY BIRTHDAY, TIAN!”, semua teman meneriaki telingaku.

Ingin rasanya kuhajar wajah-wajah sok imut mereka yang sudah menumpahkan kepalaku dengan tepung. Ohya, aku Anatian Saraswati dan aku seratus persen perempuan. Sahabat-sahabat tersayang berkumpul dan memelukku kemudian. Tak lupa aku menangis menyambut pelukan pacarku, Casa. Membacanya dengan “ce” bukan “ka”. Jadi bukan Kasa melainkan Casa. Laki-laki idola para wanita dan hanya aku yang mampu menaklukkannya. Indah bukan?

Casa membawa tiramisu ukuran kecil, kesukaanku. Aku meniup lilin yang ada di atasnya. Benar-benar romantis.

“Dirawat ya”, bisiknya padaku.

Aku membuka bingkisan kotak agak besar bermotif kotak-kotak yang membuatku bergidik karena sedari tadi kotak itu berbunyi.

Black Labrador!!! Ah, Caaaas you’re my best!”, teriakku kegirangan.

Anak anjing yang entah berapa mahal harganya. Hitam, berkilau, dan sangat lucu. Benar-benar tak kusangka. Kupeluk anjing kecil itu selama Casa dan yang lainnya heboh merayakan ulang tahunku. Malam menjelang, mereka pulang. Hari yang melelahkan sampai LED Blackberry-ku menyala.

Ah sms dari Rio, ngapain nyuruh ke depan rumah jam segini? Jam sembilan, sableng”, aku mengeluh tiada henti. Menggerutu.

***

Aku keluar rumah, mengantuk. Ku lirik sosok botak berdiri di depan pagar rumah. Ya temanku yang super sabar itu. Menantiku keluar rumah pada cuaca dingin seperti malam ini, gerimis.

“Sama siapa?”, tanyaku sembari mengutak-atik kunci pagar rumahku.
“Sama sohib guelah, siapa lagi si calon dokter juga kayak gue”, gayanya melepaskan jas hujan kuning terang yang dikenakannya.
“Ooooh Fio, mana dia?”


Nyengir dengan setelan andalannya, kaos dibalut jaket. Masih tampan dan memesona seperti dulu. Senyumnya masih memukau. Ya cukup mengaggumkan, dulu. Ya, Fio. Ia mematikan mesin motor dan mengucapkan selamat ulang tahun. Mendatangiku, mencubit pipiku.


“Diiiih kebiasaan!”, keluhku sambil mengelus pipiku.
“Takut nggak bisa nyubit lagi nanti kalo udah jadi dokter hahahaha”, tawanya membahana.
“Kenapa gitu?”
"Casa udah ke sini?", sambung Rio.
"Udahlah bego", Fio menjawab sembari menoyor kepala Rio.
"Bawa kado?"
"Ya bawalah dongo"

Alisku mengernyit menatapnya dilanjutkan dengan ucapan selamat dari Rio, ya untukku tentunya.

“Ya gitu, gue cubit lagi ya”
"Aaaah, sakit sekali"
"Hahahaha"
"Kenapa sih? Kangen sama gue?"
"Kalo iya kenapa?"
"Haaaah sakiiit! Genit!"


Dari percakapan yang berputar-putar selama 2 jam di teras rumah dengan udara yang menggigit kulit, hampir lima kali dia mencubit pipiku. Orang aneh. Bicara tanpa topik jelas. Mengulur-ulur waktu tanpa memberitahu tujuan. Sampai pukul sebelas malam mereka meninggalkan rumahku dan menyerahkan sebuah hadiah ulang tahun untukku.

"Mendingan gua digebukin sepuluh orang deh daripada liat video ini"
"Ih kenapa emangnya? Video hantu ya? Apa video porno?"
"Hahaha enggaklah, udah liat aja nanti ketawa deh lo"

"Dasar aneh lo, Fi"

Video? Harus didengar di laptop, menggunakan earphone. Baiklah. Kupasang semuanya dan kumainkan. Hatiku tak karuan, takut mereka benar-benar measang wajah seram di video ini. Ata takut badan seksi berpose di video ini.


Wajah Fio, dengan kaos oblong dilengkapi jaket baseball favoritnya, berpose seperti orang ganteng saja. Dia berbicara gemetaran di depan kamera. Ya aku yakin dia gemetaran, dengan susah payah matanya menatap fokus kamera. Posenya benar-benar lucu. Kemudian lagu kesukaanku terputar.

***

Kalau saja aku masih punya
Kesempatan yang sama
Atau semua yang pernah terjadi
Bisa terulang lagi
Tapi ternyata kesempatan yang ada
Hanya sekali

Sampai kini masih ku tunggu
Datangnya keajaiban
Yang mungkin saja bisa memberiku
Waktu satu kali lagi
Seandainya masih bisa kudapatkan
Sekali lagi, satu kali lagi

Masih tertunda dan belum semua ku katakan
Biar ku tunggu sampai kau kembali lagi di sini
Harus kau dengar semua yang harus kau dengarkan
Isi hatiku yang belum ku sampaikan

Ternyata tak semudah itu keinginan bisa terjadi
Tapi ku berharap semoga masih ada kesempatan
Sekali lagi


"Ini video kejujuran, dari sini nih, dari hati. Video lain mah kalah, dari video keong racun, aril piterpen, briptu tomang mah kalah sama video gue ini"

"Emang dasar nggak ada otak nih orang, bercanda melulu ya", nyengir.

"Gue mendingan digebukin sepuluh orang deh sebenernya daripada liat video ini.................................. Gue sebenernya udah suka lama sama lo, udah lama banget. Gue tau lo udah punya pacar. Dan... lo juga sayang banget sama dia. Video ini nggak maksud buat ngancurin hubungan lo sama pacar lo kok. Gue cuma mau ngungkapin aja, soalnya gue takut nggak sempet. Oh iya selamat ulang tahun ya. Ulang tahun yang keberapa? Ke-40 apa ke-57 gitu? Hehehehe yang ke -18. Panjang umur dan sukses ya. Daaah."

"Gue nggak butuh jawaban lo sekarang, anjrit!", ku matikan laptop dan cukup.

Selesai.

Tuesday, July 26, 2011

UNAIR 2011



Muka boleh jelek okedeh. Tapi terima kasih Tuhan Yesus, Bunda Maria, Santo Yosef, Malaikat Gabriel pelindungku. Kalian telah memberikan kabar bahagia ini. Kabar bahagia untuk kedua orang tuaku, untuk kakakku, keluargaku, pacarku, guruku yang sudah mengajarku khususnya Bu Sumini guru kimia di waktu SMA, juga teman-temanku. Terima kasih doa dan dukungannya. Semoga saya bisa sukses di Fakultas Farmasi Unair Surabaya angkatan 2011. AMIN.

Nggak sia-sia deh tes ke Surabaya sama bapak, ditinggal di Unair sendiri. Terima kasih, Tuhan!

Sunday, July 24, 2011

Ospek Cinta

--- Cerita ini adalah fiktif belaka yang saya karang. Jika ada kesamaan karakter dan cerita, merupakan ketidaksengajaan. Terima kasih. ---
_________________________________________________________________

Pengarahan OSPEK UNIVERSITAS. Disuruh membawa Baby Rose. Maklum saja, universitasku ini, calon kampusku ini, adalah universitas terbersih di Indonesia. Ya bangga juga sih, bisa ngikutin jejak kakak yang sudah semester enam, Fakultas Kehutanan. Biar jadi Menteri Kehutanan, kata papa. Aku, calon mahasiswi Teknik Industri, calon pemilik pabrik ganja. Halah daun singkong saja dibilang ganja. Abaikan. Sudah dipilih Ketua dari Industri. Laki-laki itu, putih, dan kutebak dia pasti orang Jawa Barat. Dan dia, orang yang sering kulihat saat masa SMA. Anjar, ya dia teman baik tetanggaku.

"Mamam! Baby Rose! Lupa!", aku panik.

Ku kirim pesan singkat untuk tetanggaku yang juga masuk universitas yang sama denganku. Lain denganku, dia calon anak Psikologi.

Satria, minta nomor handphone Anjar dong

Seperti kilat. Balasannya cepat. Kudapat nomor Anjar kemudian kutanya tentang bayi mawar.

Keesokan harinya, pemilihan wakil kelompok. Anjar memilihku. Aneh. Malah memaksa. Aku mengeluh pada teman sampingku. Namanya Anty, anak pintar lulusan SMA di Bekasi. Selama ospek, dia telah menjadi teman baikku. Bersama empat lainnya, Tina, Mika, Nurma, dan Eni.

Mulai banyak teman, mengasyikan. Sering kirim pesan untuk tanya tugas dan Anjar sering menelepon, bercerita tentang mantan kekasihnya. Guess what? Tanya kenapa? Curhat colongan di saat bangun dari tidur siang? Lucu.

***

Baru sebulan kuliah, tidak betah. Terbiasa dengan sekolah swasta yang tidak ribet, kini berada di universitas negeri. Entah aku wakil atau apa tetapi rasanya seperti pembantu. Anjar, ketua ruangan Industri-8, ya sebut saja kelasku, selalu marah-marah karena banyak sampah yang tertinggal di ruangan, dia selalu menyuruhku membuat laporan siapa yang membuang sampah sembarangan. Kenapa wakilnya? Setiap pagi yang kudengar adalah "LA, LAPORAN. LA, LAPORAN". Hah mau muntah rasanya.

"Lala, liat kakak itu deh!", kata Anty sambil melirik kakak gemuk putih di seberang gedung.
"Itu anak organisasi yang ngurus ospek kemarin kan?"
"Iya, namanya Wira, lucu ya..."
"Ciailah suka?"
"Ssssshhhh"
Kami tertawa berdua di balkon, sampai waktunya kuliah.

***

Teknik industri, ya memang penuh dengan praktek, penelitian, laporan, kerja lapangan. Angkatan pertama pasti melakukan studi ke Anyer, meneliti industri di sana. Sudah hampir 12 bulan kuliah, ya melakukan studi. Berangkat dengan mobil Anjar dan Tomo. Bersenang-senang di perjalanan bersama dengan sepuluh orang lainnya. Karena kami menginap di mess, jadi semua gratis. Yang kutunggu hanya... Pantai...

Sampai di sana, langsung menyerbu pantai. Aku dan sepuluh temanku satu rumah mess. Mengasyikkan. Bersantai sampai malam, sampai pagi datang, menuntut sebuah laporan. Selularku berbunyi, pacarku menelpon.

"Sudah sampai?", katanya di seberang.
"Iya sudah kok"
"Siap-siap makan malam", kata Anjar dan kemudian dia mengacuhkanku.

Aku menutup teleponku kemudian memesan sate bumbu kecap untuk makan malamku. Tidak ada kerja sama sedikitpun malam ini, antara ketua dan wakilnya.

Bersambung...

Saturday, July 23, 2011

Semangat!

"Hidup itu seperti film yang diputar di bioskop" - Janji Joni

"Raihlah mimpimu, Kejarlah citamu, Jangan pernah menyerah untuk menjadi yang terbaik" - KING

"Hai pemuda Indonesia bangkitlah kau semua, Negara kita sudah merdeka" - Naga Bonar

"Cuma pada kebenaran kita bisa berharap" - GIE

"Semua kejadian pasti ada tujuannya" - Fiksi

"Apapun yang kita lakukan, harus lebih baik" - Merantau

"Jika kita ingin kesuksesan besar, ambillah resiko terbesar" -Laskar Pelangi

"Jalan lurus ke depan, jangan menoleh ke belakang, apapun yang terjadi" - 9 Naga

"Gue pengin hidup ini ada artinya, gue selalu berdoa dan berusaha agar cita-cita gue tercapai" - Catatan Si Boy

"Tuhan ngga akan bawa gue sejauh ini hanya untuk ninggaling gue" - D'bijis

Tuesday, July 19, 2011

Dengar, Pak

Bersyukur. Sangat bersyukur sekali ketika aku membuka pengumuman Unika Atmajaya.
Namaku tertulis dengan jurusan S-1 Teknik Industri.
Fakultas yang sedang diburu para calon mahasiswa, begitu pula pacarku.
Ibuku memelukku ketika aku tersenyum sumringah dan mengabarkankabar bahagiaku itu.
Aku langsung sms kakak tersayangku, mahasiswa IPB. Dia bahagia.
Bapakku masuk kamar dan kemudian mengucapkan selamat padaku setelah mengetahuinya.
Beliau mungkin sedikit kecewa, bukan Psikologi melainkan Teknik Industri.
Pilihan kedua yang telah dipilihkan untukku.

Surat kabar langganan tiba di rumah. Seperti biasa Bapak membacanya.
Di situ tertulis pengumuman SIMAK Universitas Indonesia.
Universitas yang beliau dambakan untuk menjadi kampusku kelak.
Kucari nomor ujianku tapi, lagi dan lagi aku ditolak.
Ya sudah aku sudah terbiasa.
Universitas dambaan Semarang, kampus kakakku, Institut Teknologi yang ada di Bandung, dan kampus besar di Depok.
Semuanya menolakku! Betapa mirisnya aku. Mereka membuangku, jauh.
Sebenarnya bukan karena penolakan, tetapi kekecewaan orangtuaku.
Betapa susahnya hatiku untuk menguatkan diri dan memberi tahu kedua orangtuaku.
Demi Tuhan aku bersyukur sudah mendapatkan tempat melanjutkan ilmuku.
Tapi aku tau, Ibukupun tau, kecewa luar biasa belum mereda di hati Bapak.
Beliau ingin aku bisa kuliah di perguruan tinggi negeri seperti kakakku.
Aku tau tapi aku tidak bisa mendapatkannya. Entah sedih atau bahagia yang harus aku rasakan.

Penolakan yang sangat menyakitkan, tidak seperti penolakan cinta yang hanya menyakitkan satu sisi.

Bapak, aku janji. Di manapun kampusku, aku akan rajin belajar dan menjadi lulusan terbaik nanti.
Aku akan menjadi bahagiamu kelak.
Aku akan membanggakanmu kelak.
Tak lupa kebanggaanmu juga, Ibu.
Aku menyanyangi, mencintai kalian. Sungguh.

Tertanda, anakmu.

Monday, July 18, 2011

Ketika

Ketika saya menunggu untuk sesuatu yang memiliki dua jawaban.
Yang selalu dihubungkan dengan keberuntungan.
Saya selalu berdoa untuk menjadi orang yang beruntung.
Untuk sebuah cita-cita.
Ya sampai hari ini saya 'belum' menjadi yang beruntung.
Ketika saya sudah berdoa untuk mengharapkan sesuatu.
Yang selalu dikaitkan dengan sebuah 'kekusyukan'.
Harus sekusyuk apa lagi?
Saya belum 'kusyuk' berbicara padaNya.
Ketika saya 'belum' mendapatkan yang saya inginkan,
Saya percaya saat Tuhan berkata 'nanti'.
Ketika saya berusaha menerima saat gagal ini,
Saya percaya saat Tuhan memberikan yang 'lebih baik', bahkan yang 'terbaik'.
Sampai kapan saya harus bersabar?
Waktu dua bulan rasanya terlalu lama untuk saya.
Tapi saya yakin, setiap harinya.
Enam puluh hari dari dua bulan itu,
'harus' tetap disyukuri.
Tuhan selalu memberikan nafas untuk berusaha.
Tuhan selalu membuat saya beruntung karena saya memiliki MEREKA.
Mereka yang selalu mendukung dan mendoakan saya.

Monday, July 11, 2011

TP. 2011/2012

Masih ga percaya, tahun pelajaran kali ini gua ga bangun pagi lagi buat ke sekolah. Gua malah hampir membengkak kebosenan nunggu pengumuman perguruan tinggi. Kangen juga ketemu temen-temen.

Ohya buat adik-adik. Sekarang kalian sudah masuk tahun pelajaran baru ya? Yang tadinya di SMP jadi senior, sekarang di SMA jadi junior. Begitupun yang SD masuk SMP. Nah yang sekarang jadi senior, nggak usah sok-sokan ya menggencet adik kelasnya. Biasanya cewek-cewek nih. Nah kalo senior yang cowok, ajang cari mangsa nih. Udah entaran aja, gua saranin lu pada konsen belajar deh biar gampang dapet kuliah khususnya kelas XII. Biar ga kelamaan nganggur kayak gua. Bosen.

By the way, GOOD LUCK, EVERYBODY!

Friday, July 8, 2011

Anniversary

I know that I'm awake,
but I'm dreaming all the same.
I know that you are scared,
but baby don't be.
cause It's one thing to say everything will be okay.
and quite another thing to believe.

I know that sometimes things can get so rough.
and I know that sometimes words are not enough.
and I know it's been a hard year,

being apart,
but It was better than the one before.

I know that we're okay,
but I worry all the same.

I know that you are strong,
but you don't always have to be.
cause it's one thing to say everything will be okay
and quite another thing to believe.

I know that sometimes things can get so rough.
and I know that sometimes words are not enough.
and I know it's been a hard year,

being apart,
but It was better than the one before.

- Chase Coy

Sunday, June 26, 2011

Hard Year

What are you thinking about if I say four digits, that is… Two-zero-one-one. We can say two thousand and eleven. Is it year? Or cool year? Or cool number? Or many digits? Or HARD YEAR?

2011 yeah that’s all. Very H-A-R-D. Hard to face. Hard to understand. Hard to get the easiest way.

I must move but I don’t want to go. I passed but I don’t want to away. I must find but I don’t want to cry. I must leave but I don’t want to say goodbye. Where’s “good” from “goodbye”?

I must move from High School and go to University. I passed my exam and away from my happiness of play with my friends. I must find my dream and need to cry to get that. I must leave my high school and say goodbye to my second family.

I’ll miss my best teacher. I’ll miss my lovely chair. I’ll miss my chairmates too. I’ll miss my love story actually. I’ll miss my super best friends. I’ll miss my entertainers. Then, I’ll face my real life. I’ll face the way to my dream. I’ll face many dares to fight my future. I’ll be missed my time to play a game.

Just let it go. Just let it flow. Just pray and be grateful for all. I know that God will give the best. For me. For us. For all.

Tuesday, June 7, 2011

Learned.


I've learned... That when I'm in love, it shows
I've learned... That being kind is more important than being right
I've learned... That I can always pray for someone when I don't have the strength to help him in some other way
I've learned... That sometimes all a person needs is a hand to hold and a heart to understand
I've learned... That to ignore the facts does not change the facts
I've learned... That a smile is an inexpensive way to improve my looks
I've learned... That no one is perfect until you fall in love with them

Andy Rooney.

Wednesday, June 1, 2011

Sudah Lulus SMA


Buka http://www.sman42-jkt.sch.id/ kemudian... Terima kasih, Tuhan!

THANK YOU GOD, THANK YOU TEACHERS, THANK YOU MOM & DAD, THANK YOU BROTHER, THANK YOU MAUL, THANK YOU FRIENDS, THANK YOU XXVII, THANK YOU SCIENCE ONE, THANK YOU simPATI, THANK YOU Ruang I,
and for the last...
BIG THANKS TO SMAN 42 JAKARTA!

30 Mei 2011. Diresmikan menjadi seorang alumnus dari SMA Negeri 42 Jakarta. Laras diwisuda, akhirnya. Senang atau sedih? Dapet dua-duanya. Semuanya pada cantik-cantik dan ganteng-ganteng sekali…

Sekarang banyak berdoa dan berpasrah kepada Tuhan. Teman-teman, semoga kita mendapat yang terbaik. Amin.

Sunday, May 22, 2011

SNMPTN Tertulis

Sekarang tanggal 22! Dua hari lagi daftar SNMPTN Tertulis ditutup. Untung semalem udah daftar dengan modal NEKAT, BERDOA dan BELAJAR DIKIT. Belajar banyakpun susah ngertinya aduh kelewat kurang pinter apa ya? I let God’s hand works and let it does by His. Aku serahkan semuanya kepadamu Ya Tuhan… Sistem Informasi – UI dan Sekolah Bisnis Manajemen – ITB. Ya semoga memang Tuhan yang membimbingku atas pilihan itu. Semoga gua bisa banggain keluarga! Terutama bapak, ibu dan mas!

Semenjak SNMPTN Undangan kurang beruntung, gua nggak pernah yang namanya bisa tidur pulas. Kalo tidur pasti tiap sejam dua jam kebangun. Kalo nggak mimpiin lagi daftar SNMPTN, ya mimpiin gua udah kuliah tapi nggak tau di mana. Sebenernya cuma mau share aja sih biar lega, seminggu kemarin galau terus. Galau milih jurusan, milih universitasnya aja udah galau. Lagi-lagi haruslah dan wajib aku berserah dan berusaha. Semoga pada 31 Mei 2011 – 1 Juni 2011 nanti, gua bisa ngerjain tes masuk SNMPTN Tertulis dengan baik di lokasi (SMPN 70, Jakarta Pusat). Dilancarkan. Dimudahkan. Dibimbing. Diberkati. Dapat hasil terbaik. Dapat jalan terbaik. Amin Ya Tuhan.

Untuk teman-teman yang lain, selamat berjuang ya! Banyak berdoa, banyak berbuat baik, banyak belajar. Doaku selalu menyertai kalian. Love y’all!

Friday, May 6, 2011

Thanks All


Thanks for God, you, parents, brothers, sisters, families, best friends, friends, all. Thanks for praying me.

*sorry I can't put all pictures here
but, thank you for you all

Ulang Tahunku (2011)

Oke! Berawal dari seminggu belakangan. Doi bener-bener nyebelin. Sukanya ngjak berantem, bahas-bahas kesalahan, nuduh-nuduh nggak jelas. Entah itu trik atau memang doi kayak gitu. Berubah. Hanya satu kata saja.

Seminggu terakhir, dalam tujuh hari itu, gua menghabiskan waktu bermain dan bertemu doi. Sumpah asik abis. Senin ketemu di sekolah untuk pengumuman tentang wisuda. Selasa doi jemput gua intensif GO. Rabu main bareng deh di rumah, doi membatalkan niat untuk ke Dufan. Kamis melancong ke Jatiwaringin rumahnya Nggito. Jumat kita gowes di Taman Mini sama Mia dan Eja, naik kereta gantung, foto-foto, ke museum serem sama nonton Royal Wedding. Sabtu main lagi deh kita cerita-cerita nangis Bombay. Minggu nyasar lagi ke Jatiwaringin, makan es krim Magnum, makan bakso, sabi sekali.

Senin datang. Minggu sibuk.

Komunikasi menipis. Suka pergi nggak bilang-bilang. Malesin banget yang namanya maki-maki di hati sampe tobat berkali-kali dalam hati. Di rumah males, intensif nggak semangat. Bete abis. Sampai Rabu gua potong rambut, tambah bete seada-adanya. Yang namanya kependekan, ketipisan. Males ngapa-ngapain.

5 Mei 2011 pagi, bangun tidur, dicium bapak ibu, dikasih ucapan SELAMAT ULANG TAHUN. Liat hp ada banyak bbm, sms, notification facebook, twitter. Ada sms dari mas Ndaru loh! Ah seneng deh kangen sama masku yang satu itu. Gua balesin sampe pegel sampe ada yang tersinggung gara-gara gua ganti pm bbm tapi nggak baca bbmnya, ya siapa lagi. MAS GANTENG BERKACAMATA ITU. Hahahaha. Gua baca dengan segala ucapan dan doanya yang bikin gua terharu biru baru aishiteru. Doi janji “diusahain” nemuin gua, sedih nggak pemirsa? SEDIH BANGET. Bodo deh ah serah!

Klung’. Bbm bunyi dari Galeh. “Lo di mana?”, “Rumah, kenapa”, “Bisa temenin gua ngga ras”, “Hah? Kemane?”, “Nyari bahan2 buat anniv bisa ga?”, “Di mana, unyu bgt sih hahaha”, “Gramed palingan”, “Bentar ijin dulu”, “Oke”, “Yuk”, “Udah siap?”, “Udeh”. Cabs deh motoran adem bet. Pertama isi bensin, buset baunya sabi abis sampe dihina-hina sama Galeh, kurang sabar apa gua di perjalanan dihina Galeh tanpa henti. Udah nggak ketemu Maul, ini lagi laki atu nyebelin abis. Gajadi ke Gramed malah ke Garuda, makan minta traktir. Rame banyak anak 42. Okelah penghinaan tanpa henti sampe diliatin anak-anak di sana. Tiba-tiba Galeh ngajak pulang, okedeh duit 50 ribu dibetak.

Sampe rumah, ibu manggil “Dari mana, dek?”, “Garuda”….. Blablabla….. “Dek, liatin bunga ibu mekar nggak?”, “Lah ilah liat aje dah”, “Liatin dulu”. Dari kamar gua jalan ke ruang tamu. DAMN YO! Ada Maul keong kopet gembel kampret ngapain di sana!?! Gua omelin seada-adanya nyebelin banget tuh manusia. Bilangnya mau jemput mama lah, bilangnya mau ngaterin mama lah, bilangnya ini itu taunya? Puji Tuhan terima kasih. Ada kue CHESSE CAKE blueberry (doyan bet doyan gua) berlilin angka 18 diucapin didoain. Amin. Dikasih kado. You're really full of surprise!

Dari luar nongol Galuh manggil-manggil eh ada Anggito Alfao! Nyebelin nggak? Anggita nggak ngucapin apa-apa taunya nongol sama si Alfao dengan membawa Shoi Maki…..! Makasih makasih aaaaaaaa! Terus potong kue, makan kue, makan pizza, foto-foto dan buka kado. BARBIE!!! Sumpah Barbie Basic! SUKA BANGET! Makasih makasih!!!! Makasih ! Thanks for this wonderful birthday! I love you all, Maul, Galeh, Galuh, Anggita, Alfa!!! Camelia dan Kevin makasih ya udah nemenin Maul beli Barbie hahaha.

Saturday, April 30, 2011

42, 27'011

Tinggal tunggu pengumuman kelulusan pada 16 Mei dan penerimaan PTN Undangan pada 18 Mei, doakan yang terbaik ya. Sudah dari tanggal 21 April kemarin, gua tidak berangkat ke sekolah lagi. Sudah mulai lupa rasanya bangun pagi. Sudah mulai lupa cara menulis bagus gimana, semoga aja tetep bagus deh pas kuliah nanti. Amin!

Tapi mulai kangen sama sekolah, di mana banyak teman-teman, guru-guru, mbak mas om tante yang ada di kantin. Itu loh SMA NEGERI yang muridnya cans gans, yang sekolahnya paling bersih sedunia hahaha, yang punya Laboratorium Ekonomi, yang ruang Audio Visualnya kayak hotel, yang kelasnya AC-nya dingin bet. SMA NEGERI 42 JAKARTA. Terima kasih, Tuhan aku terdampar di situ!

Kangen makan bakso sama nasi kuningnya deh. Kangen sama ibu nasi kuning yang ramah, kangen sama mas koperasi yang ganteng hahaha. Kangen olahraga di lapangan, kangen praktek bikin petasan sama Bu Sumini, kangen mainan bandul sama Bu El, kangen dirangkul mamanya Panji , Bu Wahyu. Banyak banget yang dikangenin. Kangen liat jerapah juga, kangen liat kelinci yang waktu sore-sore gua liat pas nonton Maul ekskul futsal. Kangen comot-comotan bekel di kantin sama Strepto, kangen mainan idung sama Elga, kangen bercanda dan gosip sama Gurmae, kangen ngecengin si Ubi, kangen teriakannya Mia Eja. Kangen semuanya deh.

Mau cerita ya tentang 27. Dua tujuh tuh angkatan kita, TP. 2010/2011. Angkatannya asik abis. Di situ gua nemuin banyak temen, banyak cerita, banyak rasa, banyak kenangan. Sabilah kalo kata kita. Pertama di 42 dan menjadi anggota 27, gua masuk di kelas X-8, gue nemuin sahabat baru si Shantoy, Ancol, Icut, Fitrong, Rentung, nemuin wali kelas baik hati Ibu Wahyu, nemuin kombel yang kompak (banyak dah), nemuin kenangan banyak apalagi pas perpisahan kelas di Anyer, bahkan nemuin si mas ganteng. Pas kenaikan kelas, nyangsang sendirian dari sahabat-sahabat gua di XI IPA 2. Di situ nemuin temen baru, wali kelas paling care Ibu Sumini, temen sebangku paling bawel, nemuin pengalaman baru pas main ke Dufan. Pas kelas XI lagi asik-asiknya dan sering-seringnya ngeluyur, main melulu, makin banyak temen dan kocaknya gua makin deket sama temen kelas X gua terus ditembak deh dor. Kelas XII IPA 1, nyangsang dan sekelas sama pacar. Bete. Biarin ah. Kompak sih, dari nyonteknya sampe belajar barengnya. Asiklah…

Dari IPA sampe IPS.. Lumayanlah meski nggak kenal semua. Tapi makasih ya buat kekompakannya. Gua bakalan liat lu semua jadi “orang” nanti. Amin.

Sunday, April 24, 2011

Cerita Paskah

SELAMAT PASKAH SEMUANYA!!!

Cerita Paskah tahun ini di gereja… Ada seekor harimau betina di sebuah kebun binatang California, melahirkan 3 baby tigers yang sangat munyu munyu. Sang induk katanya sih bahagia banget, si induknya sayaaaaang banget sama anak-anaknya itu, tapi nggak berlangsung lama. Dari waktu ke waktu, satu per satu anak harimaunya mati. Mati semua. Induknya mulai gila dan binal. Induknya jadi sensitif, jadi galak ke harimau-harimau lainnya sekalipun sama pawangnya. Akhirnya si induk dipisahin deh di satu kandang, dikasih terapi biar nggak stress. Setelah beberapa lama hampir pulih, si induk dipindah lagi ke kandang semula tempat dia melahirkan anaknya dulu. Disitu diletakkan 3 ekor anak babi yang punggungnya dicoret belang-belang harimau. Si induk harimau seneng gitu katanya. Dia nggak makan anak babi itu malahan disusui, disayang, dirawat, dijaga.

Indah banget ya bisa bangkit dari kelemahan, dari suatu kemarahan dan menciptakan suatu perasaan yang menyamankan orang lain. Berbagi kasih sayang, berbagi pengertian. Indah banget apabila kita bisa mengendalikan diri untuk mempertahankan sesuatu yang baik. Seperti ibu harimau yang bisa mempertahankan kasih sayangnya untuk kenyamanan si bayi-bayi babi itu. Kenapa aku susah untuk melakukan hal itu, padahal indah kan?

Paskah kali ini… Ya kurang manis untukku karena sikapku selama ini belum bisa mengendalikan emosiku. Ya katakan saja labil. Bukan labil tapi ya semacam itulah. Tetapi cerita itu menyadarkanku. Segala masalah harusnya bisa kuselesaikan, tapi tidak hari ini. Bukan di Paskah siang ini, mungkin nanti malam. Hanya keajaiban yang akan menyadarkan. Aku menyayangi keluargaku, aku menyayangi teman-temanku, aku menyayanginya. Tuhan tolong, Engkau tau segalanya. Amin.

Mari berbagi. Berbagi kebaikan. Tuhan menyertaimu.

Thursday, April 21, 2011

Thank You, God

Let's say "Thank You, God". Because we have done our exam. And... What a day?! I will leave them. Friends. My memorable Ten Eight, my best Science Eleven Two, my happily Science Twelve One. Forty Two High School, Twenty Seven of generation. Last day with them.

I spent my time with my last class, Science One. In the morning, wanted to get an answer of our exam from a team. “I’ll miss this moment”, like Raspin said. Yes we do. After the last exam done, we stay together. Thanked to God. And we went to feskul to get some food for our stomach. We felt free. We had fun. We got happiness. We were laugh. We did photos.



HIGH SCHOOL NEVER ENDS
Life Quotes, Life Quotes Images, Life Sayings