Glad to see you here, enjoy it! Thank you.
My photo
Jakarta, Indonesia
I'm not good at saying so I’m writing.

Tuesday, July 19, 2011

Dengar, Pak

Bersyukur. Sangat bersyukur sekali ketika aku membuka pengumuman Unika Atmajaya.
Namaku tertulis dengan jurusan S-1 Teknik Industri.
Fakultas yang sedang diburu para calon mahasiswa, begitu pula pacarku.
Ibuku memelukku ketika aku tersenyum sumringah dan mengabarkankabar bahagiaku itu.
Aku langsung sms kakak tersayangku, mahasiswa IPB. Dia bahagia.
Bapakku masuk kamar dan kemudian mengucapkan selamat padaku setelah mengetahuinya.
Beliau mungkin sedikit kecewa, bukan Psikologi melainkan Teknik Industri.
Pilihan kedua yang telah dipilihkan untukku.

Surat kabar langganan tiba di rumah. Seperti biasa Bapak membacanya.
Di situ tertulis pengumuman SIMAK Universitas Indonesia.
Universitas yang beliau dambakan untuk menjadi kampusku kelak.
Kucari nomor ujianku tapi, lagi dan lagi aku ditolak.
Ya sudah aku sudah terbiasa.
Universitas dambaan Semarang, kampus kakakku, Institut Teknologi yang ada di Bandung, dan kampus besar di Depok.
Semuanya menolakku! Betapa mirisnya aku. Mereka membuangku, jauh.
Sebenarnya bukan karena penolakan, tetapi kekecewaan orangtuaku.
Betapa susahnya hatiku untuk menguatkan diri dan memberi tahu kedua orangtuaku.
Demi Tuhan aku bersyukur sudah mendapatkan tempat melanjutkan ilmuku.
Tapi aku tau, Ibukupun tau, kecewa luar biasa belum mereda di hati Bapak.
Beliau ingin aku bisa kuliah di perguruan tinggi negeri seperti kakakku.
Aku tau tapi aku tidak bisa mendapatkannya. Entah sedih atau bahagia yang harus aku rasakan.

Penolakan yang sangat menyakitkan, tidak seperti penolakan cinta yang hanya menyakitkan satu sisi.

Bapak, aku janji. Di manapun kampusku, aku akan rajin belajar dan menjadi lulusan terbaik nanti.
Aku akan menjadi bahagiamu kelak.
Aku akan membanggakanmu kelak.
Tak lupa kebanggaanmu juga, Ibu.
Aku menyanyangi, mencintai kalian. Sungguh.

Tertanda, anakmu.

No comments:

Post a Comment

Life Quotes, Life Quotes Images, Life Sayings