Glad to see you here, enjoy it! Thank you.
My photo
Jakarta, Indonesia
I'm not good at saying so I’m writing.

Sunday, July 24, 2011

Ospek Cinta

--- Cerita ini adalah fiktif belaka yang saya karang. Jika ada kesamaan karakter dan cerita, merupakan ketidaksengajaan. Terima kasih. ---
_________________________________________________________________

Pengarahan OSPEK UNIVERSITAS. Disuruh membawa Baby Rose. Maklum saja, universitasku ini, calon kampusku ini, adalah universitas terbersih di Indonesia. Ya bangga juga sih, bisa ngikutin jejak kakak yang sudah semester enam, Fakultas Kehutanan. Biar jadi Menteri Kehutanan, kata papa. Aku, calon mahasiswi Teknik Industri, calon pemilik pabrik ganja. Halah daun singkong saja dibilang ganja. Abaikan. Sudah dipilih Ketua dari Industri. Laki-laki itu, putih, dan kutebak dia pasti orang Jawa Barat. Dan dia, orang yang sering kulihat saat masa SMA. Anjar, ya dia teman baik tetanggaku.

"Mamam! Baby Rose! Lupa!", aku panik.

Ku kirim pesan singkat untuk tetanggaku yang juga masuk universitas yang sama denganku. Lain denganku, dia calon anak Psikologi.

Satria, minta nomor handphone Anjar dong

Seperti kilat. Balasannya cepat. Kudapat nomor Anjar kemudian kutanya tentang bayi mawar.

Keesokan harinya, pemilihan wakil kelompok. Anjar memilihku. Aneh. Malah memaksa. Aku mengeluh pada teman sampingku. Namanya Anty, anak pintar lulusan SMA di Bekasi. Selama ospek, dia telah menjadi teman baikku. Bersama empat lainnya, Tina, Mika, Nurma, dan Eni.

Mulai banyak teman, mengasyikan. Sering kirim pesan untuk tanya tugas dan Anjar sering menelepon, bercerita tentang mantan kekasihnya. Guess what? Tanya kenapa? Curhat colongan di saat bangun dari tidur siang? Lucu.

***

Baru sebulan kuliah, tidak betah. Terbiasa dengan sekolah swasta yang tidak ribet, kini berada di universitas negeri. Entah aku wakil atau apa tetapi rasanya seperti pembantu. Anjar, ketua ruangan Industri-8, ya sebut saja kelasku, selalu marah-marah karena banyak sampah yang tertinggal di ruangan, dia selalu menyuruhku membuat laporan siapa yang membuang sampah sembarangan. Kenapa wakilnya? Setiap pagi yang kudengar adalah "LA, LAPORAN. LA, LAPORAN". Hah mau muntah rasanya.

"Lala, liat kakak itu deh!", kata Anty sambil melirik kakak gemuk putih di seberang gedung.
"Itu anak organisasi yang ngurus ospek kemarin kan?"
"Iya, namanya Wira, lucu ya..."
"Ciailah suka?"
"Ssssshhhh"
Kami tertawa berdua di balkon, sampai waktunya kuliah.

***

Teknik industri, ya memang penuh dengan praktek, penelitian, laporan, kerja lapangan. Angkatan pertama pasti melakukan studi ke Anyer, meneliti industri di sana. Sudah hampir 12 bulan kuliah, ya melakukan studi. Berangkat dengan mobil Anjar dan Tomo. Bersenang-senang di perjalanan bersama dengan sepuluh orang lainnya. Karena kami menginap di mess, jadi semua gratis. Yang kutunggu hanya... Pantai...

Sampai di sana, langsung menyerbu pantai. Aku dan sepuluh temanku satu rumah mess. Mengasyikkan. Bersantai sampai malam, sampai pagi datang, menuntut sebuah laporan. Selularku berbunyi, pacarku menelpon.

"Sudah sampai?", katanya di seberang.
"Iya sudah kok"
"Siap-siap makan malam", kata Anjar dan kemudian dia mengacuhkanku.

Aku menutup teleponku kemudian memesan sate bumbu kecap untuk makan malamku. Tidak ada kerja sama sedikitpun malam ini, antara ketua dan wakilnya.

Bersambung...

2 comments:

Life Quotes, Life Quotes Images, Life Sayings