--- Cerita ini adalah fiktif belaka yang saya karang. Jika ada kesamaan karakter dan cerita, merupakan ketidaksengajaan. Terima kasih. ---
_________________________________________________________________
"Kalau cinta udah didepan mata, langsung tangkep aja, ngapain tunggu lama-lama" - CBP
***
“Ayo dong bangun! Selamat ulang tahun ya, sayang!”, kecup ibuku sudah mendarat di pipiku.
Segala doa dari ayah dan ibu dengan spontan keluar dari mulut mereka. Semoga panjang umur, makin makin yang baiklah. Hari ini umurku delapan belas tahun. Makin dewasa dari tujuh belas tahun sebelumnya. Makin banyak masalah. Makin banyak persoalan yang harus dijawab.
“Terima kasih ya Yah, Bu”, balasku sambil meraih Blackberry-ku di meja samping tempat tidur.
Wah banyak sekali ucapan selamat ulang tahunnya. Aha ada pesan singkat, sebenarnya panjang dari pacarku. Hampir menangis membacanya. Semua pesan. Aku balas dengan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya karena kepedulian mereka. Sampai akhirnya aku bosan membalasnya. Mandi.
“Ulang tahun kok cemberut? Bukannya senang”, celetuk Ibu menghilangkan lamunan pagi hariku. Mengagetkan. Haaah merusak khayalan.
“Ah aku tambah tua, Bu. Sudahlah jangan membuatku memikirkan hal itu. Kuliah dan segala macamnya aku menyerah”, jawabku sambil berlalu menuju kamar yang tadinya sepi sunyi hanya ada boneka kesayanganku, kini ramai dengan boneka-boneka hidup.
“HAPPY BIRTHDAY, TIAN!”, semua teman meneriaki telingaku.
Ingin rasanya kuhajar wajah-wajah sok imut mereka yang sudah menumpahkan kepalaku dengan tepung. Ohya, aku Anatian Saraswati dan aku seratus persen perempuan. Sahabat-sahabat tersayang berkumpul dan memelukku kemudian. Tak lupa aku menangis menyambut pelukan pacarku, Casa. Membacanya dengan “ce” bukan “ka”. Jadi bukan Kasa melainkan Casa. Laki-laki idola para wanita dan hanya aku yang mampu menaklukkannya. Indah bukan?
Casa membawa tiramisu ukuran kecil, kesukaanku. Aku meniup lilin yang ada di atasnya. Benar-benar romantis.
“Dirawat ya”, bisiknya padaku.
Aku membuka bingkisan kotak agak besar bermotif kotak-kotak yang membuatku bergidik karena sedari tadi kotak itu berbunyi.
“Black Labrador!!! Ah, Caaaas you’re my best!”, teriakku kegirangan.
Anak anjing yang entah berapa mahal harganya. Hitam, berkilau, dan sangat lucu. Benar-benar tak kusangka. Kupeluk anjing kecil itu selama Casa dan yang lainnya heboh merayakan ulang tahunku. Malam menjelang, mereka pulang. Hari yang melelahkan sampai LED Blackberry-ku menyala.
“Ah sms dari Rio, ngapain nyuruh ke depan rumah jam segini? Jam sembilan, sableng”, aku mengeluh tiada henti. Menggerutu.
***
Aku keluar rumah, mengantuk. Ku lirik sosok botak berdiri di depan pagar rumah. Ya temanku yang super sabar itu. Menantiku keluar rumah pada cuaca dingin seperti malam ini, gerimis.
“Sama siapa?”, tanyaku sembari mengutak-atik kunci pagar rumahku.
“Sama sohib guelah, siapa lagi si calon dokter juga kayak gue”, gayanya melepaskan jas hujan kuning terang yang dikenakannya.
“Ooooh Fio, mana dia?”
Nyengir dengan setelan andalannya, kaos dibalut jaket. Masih tampan dan memesona seperti dulu. Senyumnya masih memukau. Ya cukup mengaggumkan, dulu. Ya, Fio. Ia mematikan mesin motor dan mengucapkan selamat ulang tahun. Mendatangiku, mencubit pipiku.
“Diiiih kebiasaan!”, keluhku sambil mengelus pipiku.
“Takut nggak bisa nyubit lagi nanti kalo udah jadi dokter hahahaha”, tawanya membahana.
“Kenapa gitu?”
"Casa udah ke sini?", sambung Rio.
"Udahlah bego", Fio menjawab sembari menoyor kepala Rio.
"Bawa kado?"
"Ya bawalah dongo"
Alisku mengernyit menatapnya dilanjutkan dengan ucapan selamat dari Rio, ya untukku tentunya.
“Ya gitu, gue cubit lagi ya”
"Aaaah, sakit sekali"
"Hahahaha"
"Kenapa sih? Kangen sama gue?"
"Kalo iya kenapa?"
"Haaaah sakiiit! Genit!"
Dari percakapan yang berputar-putar selama 2 jam di teras rumah dengan udara yang menggigit kulit, hampir lima kali dia mencubit pipiku. Orang aneh. Bicara tanpa topik jelas. Mengulur-ulur waktu tanpa memberitahu tujuan. Sampai pukul sebelas malam mereka meninggalkan rumahku dan menyerahkan sebuah hadiah ulang tahun untukku.
"Mendingan gua digebukin sepuluh orang deh daripada liat video ini"
"Ih kenapa emangnya? Video hantu ya? Apa video porno?"
"Hahaha enggaklah, udah liat aja nanti ketawa deh lo"
"Dasar aneh lo, Fi"
Video? Harus didengar di laptop, menggunakan earphone. Baiklah. Kupasang semuanya dan kumainkan. Hatiku tak karuan, takut mereka benar-benar measang wajah seram di video ini. Ata takut badan seksi berpose di video ini.
Wajah Fio, dengan kaos oblong dilengkapi jaket baseball favoritnya, berpose seperti orang ganteng saja. Dia berbicara gemetaran di depan kamera. Ya aku yakin dia gemetaran, dengan susah payah matanya menatap fokus kamera. Posenya benar-benar lucu. Kemudian lagu kesukaanku terputar.
***
Kalau saja aku masih punya
Kesempatan yang sama
Atau semua yang pernah terjadi
Bisa terulang lagi
Tapi ternyata kesempatan yang ada
Hanya sekali
Sampai kini masih ku tunggu
Datangnya keajaiban
Yang mungkin saja bisa memberiku
Waktu satu kali lagi
Seandainya masih bisa kudapatkan
Sekali lagi, satu kali lagi
Masih tertunda dan belum semua ku katakan
Biar ku tunggu sampai kau kembali lagi di sini
Harus kau dengar semua yang harus kau dengarkan
Isi hatiku yang belum ku sampaikan
Ternyata tak semudah itu keinginan bisa terjadi
Tapi ku berharap semoga masih ada kesempatan
Sekali lagi
Atau semua yang pernah terjadi
Bisa terulang lagi
Tapi ternyata kesempatan yang ada
Hanya sekali
Sampai kini masih ku tunggu
Datangnya keajaiban
Yang mungkin saja bisa memberiku
Waktu satu kali lagi
Seandainya masih bisa kudapatkan
Sekali lagi, satu kali lagi
Masih tertunda dan belum semua ku katakan
Biar ku tunggu sampai kau kembali lagi di sini
Harus kau dengar semua yang harus kau dengarkan
Isi hatiku yang belum ku sampaikan
Ternyata tak semudah itu keinginan bisa terjadi
Tapi ku berharap semoga masih ada kesempatan
Sekali lagi
"Ini video kejujuran, dari sini nih, dari hati. Video lain mah kalah, dari video keong racun, aril piterpen, briptu tomang mah kalah sama video gue ini"
"Emang dasar nggak ada otak nih orang, bercanda melulu ya", nyengir.
"Gue mendingan digebukin sepuluh orang deh sebenernya daripada liat video ini.................................. Gue sebenernya udah suka lama sama lo, udah lama banget. Gue tau lo udah punya pacar. Dan... lo juga sayang banget sama dia. Video ini nggak maksud buat ngancurin hubungan lo sama pacar lo kok. Gue cuma mau ngungkapin aja, soalnya gue takut nggak sempet. Oh iya selamat ulang tahun ya. Ulang tahun yang keberapa? Ke-40 apa ke-57 gitu? Hehehehe yang ke -18. Panjang umur dan sukses ya. Daaah."
"Gue nggak butuh jawaban lo sekarang, anjrit!", ku matikan laptop dan cukup.
Selesai.