Glad to see you here, enjoy it! Thank you.
My photo
Jakarta, Indonesia
I'm not good at saying so I’m writing.

Wednesday, July 27, 2011

Video

--- Cerita ini adalah fiktif belaka yang saya karang. Jika ada kesamaan karakter dan cerita, merupakan ketidaksengajaan. Terima kasih. ---
_________________________________________________________________

"Kalau cinta udah didepan mata, langsung tangkep aja, ngapain tunggu lama-lama" - CBP

***
“Ayo dong bangun! Selamat ulang tahun ya, sayang!”, kecup ibuku sudah mendarat di pipiku.

Segala doa dari ayah dan ibu dengan spontan keluar dari mulut mereka. Semoga panjang umur, makin makin yang baiklah. Hari ini umurku delapan belas tahun. Makin dewasa dari tujuh belas tahun sebelumnya. Makin banyak masalah. Makin banyak persoalan yang harus dijawab.

“Terima kasih ya Yah, Bu”, balasku sambil meraih Blackberry-ku di meja samping tempat tidur.

Wah banyak sekali ucapan selamat ulang tahunnya. Aha ada pesan singkat, sebenarnya panjang dari pacarku. Hampir menangis membacanya. Semua pesan. Aku balas dengan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya karena kepedulian mereka. Sampai akhirnya aku bosan membalasnya. Mandi.

“Ulang tahun kok cemberut? Bukannya senang”, celetuk Ibu menghilangkan lamunan pagi hariku. Mengagetkan. Haaah merusak khayalan.

“Ah aku tambah tua, Bu. Sudahlah jangan membuatku memikirkan hal itu. Kuliah dan segala macamnya aku menyerah”, jawabku sambil berlalu menuju kamar yang tadinya sepi sunyi hanya ada boneka kesayanganku, kini ramai dengan boneka-boneka hidup.

“HAPPY BIRTHDAY, TIAN!”, semua teman meneriaki telingaku.

Ingin rasanya kuhajar wajah-wajah sok imut mereka yang sudah menumpahkan kepalaku dengan tepung. Ohya, aku Anatian Saraswati dan aku seratus persen perempuan. Sahabat-sahabat tersayang berkumpul dan memelukku kemudian. Tak lupa aku menangis menyambut pelukan pacarku, Casa. Membacanya dengan “ce” bukan “ka”. Jadi bukan Kasa melainkan Casa. Laki-laki idola para wanita dan hanya aku yang mampu menaklukkannya. Indah bukan?

Casa membawa tiramisu ukuran kecil, kesukaanku. Aku meniup lilin yang ada di atasnya. Benar-benar romantis.

“Dirawat ya”, bisiknya padaku.

Aku membuka bingkisan kotak agak besar bermotif kotak-kotak yang membuatku bergidik karena sedari tadi kotak itu berbunyi.

Black Labrador!!! Ah, Caaaas you’re my best!”, teriakku kegirangan.

Anak anjing yang entah berapa mahal harganya. Hitam, berkilau, dan sangat lucu. Benar-benar tak kusangka. Kupeluk anjing kecil itu selama Casa dan yang lainnya heboh merayakan ulang tahunku. Malam menjelang, mereka pulang. Hari yang melelahkan sampai LED Blackberry-ku menyala.

Ah sms dari Rio, ngapain nyuruh ke depan rumah jam segini? Jam sembilan, sableng”, aku mengeluh tiada henti. Menggerutu.

***

Aku keluar rumah, mengantuk. Ku lirik sosok botak berdiri di depan pagar rumah. Ya temanku yang super sabar itu. Menantiku keluar rumah pada cuaca dingin seperti malam ini, gerimis.

“Sama siapa?”, tanyaku sembari mengutak-atik kunci pagar rumahku.
“Sama sohib guelah, siapa lagi si calon dokter juga kayak gue”, gayanya melepaskan jas hujan kuning terang yang dikenakannya.
“Ooooh Fio, mana dia?”


Nyengir dengan setelan andalannya, kaos dibalut jaket. Masih tampan dan memesona seperti dulu. Senyumnya masih memukau. Ya cukup mengaggumkan, dulu. Ya, Fio. Ia mematikan mesin motor dan mengucapkan selamat ulang tahun. Mendatangiku, mencubit pipiku.


“Diiiih kebiasaan!”, keluhku sambil mengelus pipiku.
“Takut nggak bisa nyubit lagi nanti kalo udah jadi dokter hahahaha”, tawanya membahana.
“Kenapa gitu?”
"Casa udah ke sini?", sambung Rio.
"Udahlah bego", Fio menjawab sembari menoyor kepala Rio.
"Bawa kado?"
"Ya bawalah dongo"

Alisku mengernyit menatapnya dilanjutkan dengan ucapan selamat dari Rio, ya untukku tentunya.

“Ya gitu, gue cubit lagi ya”
"Aaaah, sakit sekali"
"Hahahaha"
"Kenapa sih? Kangen sama gue?"
"Kalo iya kenapa?"
"Haaaah sakiiit! Genit!"


Dari percakapan yang berputar-putar selama 2 jam di teras rumah dengan udara yang menggigit kulit, hampir lima kali dia mencubit pipiku. Orang aneh. Bicara tanpa topik jelas. Mengulur-ulur waktu tanpa memberitahu tujuan. Sampai pukul sebelas malam mereka meninggalkan rumahku dan menyerahkan sebuah hadiah ulang tahun untukku.

"Mendingan gua digebukin sepuluh orang deh daripada liat video ini"
"Ih kenapa emangnya? Video hantu ya? Apa video porno?"
"Hahaha enggaklah, udah liat aja nanti ketawa deh lo"

"Dasar aneh lo, Fi"

Video? Harus didengar di laptop, menggunakan earphone. Baiklah. Kupasang semuanya dan kumainkan. Hatiku tak karuan, takut mereka benar-benar measang wajah seram di video ini. Ata takut badan seksi berpose di video ini.


Wajah Fio, dengan kaos oblong dilengkapi jaket baseball favoritnya, berpose seperti orang ganteng saja. Dia berbicara gemetaran di depan kamera. Ya aku yakin dia gemetaran, dengan susah payah matanya menatap fokus kamera. Posenya benar-benar lucu. Kemudian lagu kesukaanku terputar.

***

Kalau saja aku masih punya
Kesempatan yang sama
Atau semua yang pernah terjadi
Bisa terulang lagi
Tapi ternyata kesempatan yang ada
Hanya sekali

Sampai kini masih ku tunggu
Datangnya keajaiban
Yang mungkin saja bisa memberiku
Waktu satu kali lagi
Seandainya masih bisa kudapatkan
Sekali lagi, satu kali lagi

Masih tertunda dan belum semua ku katakan
Biar ku tunggu sampai kau kembali lagi di sini
Harus kau dengar semua yang harus kau dengarkan
Isi hatiku yang belum ku sampaikan

Ternyata tak semudah itu keinginan bisa terjadi
Tapi ku berharap semoga masih ada kesempatan
Sekali lagi


"Ini video kejujuran, dari sini nih, dari hati. Video lain mah kalah, dari video keong racun, aril piterpen, briptu tomang mah kalah sama video gue ini"

"Emang dasar nggak ada otak nih orang, bercanda melulu ya", nyengir.

"Gue mendingan digebukin sepuluh orang deh sebenernya daripada liat video ini.................................. Gue sebenernya udah suka lama sama lo, udah lama banget. Gue tau lo udah punya pacar. Dan... lo juga sayang banget sama dia. Video ini nggak maksud buat ngancurin hubungan lo sama pacar lo kok. Gue cuma mau ngungkapin aja, soalnya gue takut nggak sempet. Oh iya selamat ulang tahun ya. Ulang tahun yang keberapa? Ke-40 apa ke-57 gitu? Hehehehe yang ke -18. Panjang umur dan sukses ya. Daaah."

"Gue nggak butuh jawaban lo sekarang, anjrit!", ku matikan laptop dan cukup.

Selesai.

Tuesday, July 26, 2011

UNAIR 2011



Muka boleh jelek okedeh. Tapi terima kasih Tuhan Yesus, Bunda Maria, Santo Yosef, Malaikat Gabriel pelindungku. Kalian telah memberikan kabar bahagia ini. Kabar bahagia untuk kedua orang tuaku, untuk kakakku, keluargaku, pacarku, guruku yang sudah mengajarku khususnya Bu Sumini guru kimia di waktu SMA, juga teman-temanku. Terima kasih doa dan dukungannya. Semoga saya bisa sukses di Fakultas Farmasi Unair Surabaya angkatan 2011. AMIN.

Nggak sia-sia deh tes ke Surabaya sama bapak, ditinggal di Unair sendiri. Terima kasih, Tuhan!

Sunday, July 24, 2011

Ospek Cinta

--- Cerita ini adalah fiktif belaka yang saya karang. Jika ada kesamaan karakter dan cerita, merupakan ketidaksengajaan. Terima kasih. ---
_________________________________________________________________

Pengarahan OSPEK UNIVERSITAS. Disuruh membawa Baby Rose. Maklum saja, universitasku ini, calon kampusku ini, adalah universitas terbersih di Indonesia. Ya bangga juga sih, bisa ngikutin jejak kakak yang sudah semester enam, Fakultas Kehutanan. Biar jadi Menteri Kehutanan, kata papa. Aku, calon mahasiswi Teknik Industri, calon pemilik pabrik ganja. Halah daun singkong saja dibilang ganja. Abaikan. Sudah dipilih Ketua dari Industri. Laki-laki itu, putih, dan kutebak dia pasti orang Jawa Barat. Dan dia, orang yang sering kulihat saat masa SMA. Anjar, ya dia teman baik tetanggaku.

"Mamam! Baby Rose! Lupa!", aku panik.

Ku kirim pesan singkat untuk tetanggaku yang juga masuk universitas yang sama denganku. Lain denganku, dia calon anak Psikologi.

Satria, minta nomor handphone Anjar dong

Seperti kilat. Balasannya cepat. Kudapat nomor Anjar kemudian kutanya tentang bayi mawar.

Keesokan harinya, pemilihan wakil kelompok. Anjar memilihku. Aneh. Malah memaksa. Aku mengeluh pada teman sampingku. Namanya Anty, anak pintar lulusan SMA di Bekasi. Selama ospek, dia telah menjadi teman baikku. Bersama empat lainnya, Tina, Mika, Nurma, dan Eni.

Mulai banyak teman, mengasyikan. Sering kirim pesan untuk tanya tugas dan Anjar sering menelepon, bercerita tentang mantan kekasihnya. Guess what? Tanya kenapa? Curhat colongan di saat bangun dari tidur siang? Lucu.

***

Baru sebulan kuliah, tidak betah. Terbiasa dengan sekolah swasta yang tidak ribet, kini berada di universitas negeri. Entah aku wakil atau apa tetapi rasanya seperti pembantu. Anjar, ketua ruangan Industri-8, ya sebut saja kelasku, selalu marah-marah karena banyak sampah yang tertinggal di ruangan, dia selalu menyuruhku membuat laporan siapa yang membuang sampah sembarangan. Kenapa wakilnya? Setiap pagi yang kudengar adalah "LA, LAPORAN. LA, LAPORAN". Hah mau muntah rasanya.

"Lala, liat kakak itu deh!", kata Anty sambil melirik kakak gemuk putih di seberang gedung.
"Itu anak organisasi yang ngurus ospek kemarin kan?"
"Iya, namanya Wira, lucu ya..."
"Ciailah suka?"
"Ssssshhhh"
Kami tertawa berdua di balkon, sampai waktunya kuliah.

***

Teknik industri, ya memang penuh dengan praktek, penelitian, laporan, kerja lapangan. Angkatan pertama pasti melakukan studi ke Anyer, meneliti industri di sana. Sudah hampir 12 bulan kuliah, ya melakukan studi. Berangkat dengan mobil Anjar dan Tomo. Bersenang-senang di perjalanan bersama dengan sepuluh orang lainnya. Karena kami menginap di mess, jadi semua gratis. Yang kutunggu hanya... Pantai...

Sampai di sana, langsung menyerbu pantai. Aku dan sepuluh temanku satu rumah mess. Mengasyikkan. Bersantai sampai malam, sampai pagi datang, menuntut sebuah laporan. Selularku berbunyi, pacarku menelpon.

"Sudah sampai?", katanya di seberang.
"Iya sudah kok"
"Siap-siap makan malam", kata Anjar dan kemudian dia mengacuhkanku.

Aku menutup teleponku kemudian memesan sate bumbu kecap untuk makan malamku. Tidak ada kerja sama sedikitpun malam ini, antara ketua dan wakilnya.

Bersambung...

Saturday, July 23, 2011

Semangat!

"Hidup itu seperti film yang diputar di bioskop" - Janji Joni

"Raihlah mimpimu, Kejarlah citamu, Jangan pernah menyerah untuk menjadi yang terbaik" - KING

"Hai pemuda Indonesia bangkitlah kau semua, Negara kita sudah merdeka" - Naga Bonar

"Cuma pada kebenaran kita bisa berharap" - GIE

"Semua kejadian pasti ada tujuannya" - Fiksi

"Apapun yang kita lakukan, harus lebih baik" - Merantau

"Jika kita ingin kesuksesan besar, ambillah resiko terbesar" -Laskar Pelangi

"Jalan lurus ke depan, jangan menoleh ke belakang, apapun yang terjadi" - 9 Naga

"Gue pengin hidup ini ada artinya, gue selalu berdoa dan berusaha agar cita-cita gue tercapai" - Catatan Si Boy

"Tuhan ngga akan bawa gue sejauh ini hanya untuk ninggaling gue" - D'bijis

Tuesday, July 19, 2011

Dengar, Pak

Bersyukur. Sangat bersyukur sekali ketika aku membuka pengumuman Unika Atmajaya.
Namaku tertulis dengan jurusan S-1 Teknik Industri.
Fakultas yang sedang diburu para calon mahasiswa, begitu pula pacarku.
Ibuku memelukku ketika aku tersenyum sumringah dan mengabarkankabar bahagiaku itu.
Aku langsung sms kakak tersayangku, mahasiswa IPB. Dia bahagia.
Bapakku masuk kamar dan kemudian mengucapkan selamat padaku setelah mengetahuinya.
Beliau mungkin sedikit kecewa, bukan Psikologi melainkan Teknik Industri.
Pilihan kedua yang telah dipilihkan untukku.

Surat kabar langganan tiba di rumah. Seperti biasa Bapak membacanya.
Di situ tertulis pengumuman SIMAK Universitas Indonesia.
Universitas yang beliau dambakan untuk menjadi kampusku kelak.
Kucari nomor ujianku tapi, lagi dan lagi aku ditolak.
Ya sudah aku sudah terbiasa.
Universitas dambaan Semarang, kampus kakakku, Institut Teknologi yang ada di Bandung, dan kampus besar di Depok.
Semuanya menolakku! Betapa mirisnya aku. Mereka membuangku, jauh.
Sebenarnya bukan karena penolakan, tetapi kekecewaan orangtuaku.
Betapa susahnya hatiku untuk menguatkan diri dan memberi tahu kedua orangtuaku.
Demi Tuhan aku bersyukur sudah mendapatkan tempat melanjutkan ilmuku.
Tapi aku tau, Ibukupun tau, kecewa luar biasa belum mereda di hati Bapak.
Beliau ingin aku bisa kuliah di perguruan tinggi negeri seperti kakakku.
Aku tau tapi aku tidak bisa mendapatkannya. Entah sedih atau bahagia yang harus aku rasakan.

Penolakan yang sangat menyakitkan, tidak seperti penolakan cinta yang hanya menyakitkan satu sisi.

Bapak, aku janji. Di manapun kampusku, aku akan rajin belajar dan menjadi lulusan terbaik nanti.
Aku akan menjadi bahagiamu kelak.
Aku akan membanggakanmu kelak.
Tak lupa kebanggaanmu juga, Ibu.
Aku menyanyangi, mencintai kalian. Sungguh.

Tertanda, anakmu.

Monday, July 18, 2011

Ketika

Ketika saya menunggu untuk sesuatu yang memiliki dua jawaban.
Yang selalu dihubungkan dengan keberuntungan.
Saya selalu berdoa untuk menjadi orang yang beruntung.
Untuk sebuah cita-cita.
Ya sampai hari ini saya 'belum' menjadi yang beruntung.
Ketika saya sudah berdoa untuk mengharapkan sesuatu.
Yang selalu dikaitkan dengan sebuah 'kekusyukan'.
Harus sekusyuk apa lagi?
Saya belum 'kusyuk' berbicara padaNya.
Ketika saya 'belum' mendapatkan yang saya inginkan,
Saya percaya saat Tuhan berkata 'nanti'.
Ketika saya berusaha menerima saat gagal ini,
Saya percaya saat Tuhan memberikan yang 'lebih baik', bahkan yang 'terbaik'.
Sampai kapan saya harus bersabar?
Waktu dua bulan rasanya terlalu lama untuk saya.
Tapi saya yakin, setiap harinya.
Enam puluh hari dari dua bulan itu,
'harus' tetap disyukuri.
Tuhan selalu memberikan nafas untuk berusaha.
Tuhan selalu membuat saya beruntung karena saya memiliki MEREKA.
Mereka yang selalu mendukung dan mendoakan saya.

Monday, July 11, 2011

TP. 2011/2012

Masih ga percaya, tahun pelajaran kali ini gua ga bangun pagi lagi buat ke sekolah. Gua malah hampir membengkak kebosenan nunggu pengumuman perguruan tinggi. Kangen juga ketemu temen-temen.

Ohya buat adik-adik. Sekarang kalian sudah masuk tahun pelajaran baru ya? Yang tadinya di SMP jadi senior, sekarang di SMA jadi junior. Begitupun yang SD masuk SMP. Nah yang sekarang jadi senior, nggak usah sok-sokan ya menggencet adik kelasnya. Biasanya cewek-cewek nih. Nah kalo senior yang cowok, ajang cari mangsa nih. Udah entaran aja, gua saranin lu pada konsen belajar deh biar gampang dapet kuliah khususnya kelas XII. Biar ga kelamaan nganggur kayak gua. Bosen.

By the way, GOOD LUCK, EVERYBODY!

Friday, July 8, 2011

Anniversary

I know that I'm awake,
but I'm dreaming all the same.
I know that you are scared,
but baby don't be.
cause It's one thing to say everything will be okay.
and quite another thing to believe.

I know that sometimes things can get so rough.
and I know that sometimes words are not enough.
and I know it's been a hard year,

being apart,
but It was better than the one before.

I know that we're okay,
but I worry all the same.

I know that you are strong,
but you don't always have to be.
cause it's one thing to say everything will be okay
and quite another thing to believe.

I know that sometimes things can get so rough.
and I know that sometimes words are not enough.
and I know it's been a hard year,

being apart,
but It was better than the one before.

- Chase Coy
Life Quotes, Life Quotes Images, Life Sayings