Merantau, bukan pilihan yang baik untukku. Kala itu aku
adalah gadis yang tidak suka berdaptasi, tidak suka dengan lingkungan baru, aku
sulit ‘move on’ dan parahnya lagi aku
itu cengeng. Aku takut perpisahan, aku lemah bila sendirian, aku tidak suka
jauh dari ‘rumah’.
SURABAYA.
Apalah, kau itu kota panas, tidak banyak tempat wisata, sama
saja seperti Jakarta hanya ada mall saja. Tetapi setelah lima tahun ini, ya
memang yang abadi hanyalah perubahan.
Masih ingat tepat lima tahun lalu, September 2011. Mulai sendiri,
hidup di Surabaya tanpa saudara, tidur sendiri di satu kamar kost yang masih
suka banjir jika hujan deras, yang lebih sedihnya adalah dengar isu mbak kost
yang suka kasih ‘ospek’ anak baru. Hanya bisa menangis tiap malam, hanya berdoa
supaya bisa pulang di esok hari, melihat foto keluarga di dinding hanya membuat
hati teriris, disabarkan pacar tiap malam yang jauh di sana juga membuat
jantung ini sesak. Semuanya jauh, lemahku setiap hari memeluk.
Sampai akhirnya aku menemukan teman-teman di kampus, mulai
sering jalan-jalan, tau tempat-tempat di
Surabaya dan setiap malam pergi hanya untuk menghibur diri. Ke mall seminggu
tiga kali, karaoke seminggu sekali, jajan ke indomaret setiap hari. Mulai dari
yang medok jawa sampai yang gue-elo ada di sini, kutemukan ‘teman’ku.
Seiring waktu berjalan, aku tetap merasa rindu rumah. Di
tahun berikutnya (2012), sempat ikut SNMPTN lagi untuk fakultas idaman di
Jakarta, namun apa daya otak yang pikirannya terbagi-bagi, rasanya memang
ditakdirkan merantau di ujung timur Jawa ini. Di tahun ini pula, aku mencoba
membetahkan diri, mengikuti kegiatan-kegiatan di kampus supaya tidak jadi
mahasiswa ‘kupu-kupu’. Menjadi anggota divisi kerohanian yang anggotanya baik sampai serasa punya kakak dan adik, menjadi panitia makrab bersama mahasiswa baru di saat
galau-galaunya, bermanfaat juga pertama kali melihat kau. Ternyata bisa lah menjadi pengalihan isu, sedih
tidak begitu terasa dengan kegiatan dan teman-teman yang menemani.
Tahun berikutnyapun begitu (2013), masih ingin pulang tetapi
kegiatan perkuliahan semakin memusingkan. Libur hanya beberapa hari saja dan
membuatku mulai mencoba kegiatan baru. Travelling,
tidaklah buruk. Katanya nikmatilah masa mudamu, travelling-lah sebelum tua umurmu. Aku mencoba menjadi perantau
lainnya, mencicipi bagian lain dari Jawa. Mulai ke Bromo, Pulau Sempu,
Yogyakarta bersama teman-teman. Menyenangkan sekali, bebas dan liar terkendali.
Lumayan menghibur hati yang masih dalam pemulihan setelah terhempas menjadi
kepingan.
Tahun berikutnya (2014), waktu untuk pulang menjadi singkat.
Lebih banyak di Surabaya daripada di Jakarta. Aku tidak seperti yang lainnya,
yang bisa pulang setiap minggu bahkan tiap bulan saja tidak. Begitu jauh,
begitu mahal dan begitu ah Laras semakin dewasa harus tau diri dan belajar
mengelola. Tidak boleh manja, tidak boleh cengeng, semangat untuk
tahun-tahun berikutnya. Pertemanan semakin dekat, dengan teman sepermainan,
sekelas maupun di kostan. Semakin banyak kenal dosen, adik kelas dan lintas
fakultas juga lintas universitas. Membuka hati, mengapa tidak?
Tahun ini (2015), semakin padat, mulai proposal dan skripsi.
Semakin rekat pertemanan, semakin sering bersama dalam tiap kegiatan. Ah,
pacarku-pun menjadi pengajarku. Tahun ini semakin sensitif, segala emosi harus
penuh kendali. Tidak sedikit percek-cokan tetapi masih dapat teratasi, Tuhan
menyertai di tiap harinya. Laras semakin bisa menahan amarah, semakin tau
manfaat bersabar, semakin tau arti teman, semakin tau obat yayaya Farmasi,
semakin pandai mengelola waktu dan keuangan namun tetap ingat pulang. Sampai
akhirnya meraih gelar S.Farm. bersama teman-teman kesayangan dan didampingi keluarga
dan kau, Ris.
Tahun terakhir (2016), akhirnya datang juga. Kegiatan
profesi semakin sibuk ditambah kerja praktek. Waktu main berkurang, waktu
diskusi bersama kekasih berkurang, waktu tidur menjadi singkat. Semua laporan
semakin sulit dan tebal entahlah aku juga masih belum percaya bisa melewatinya.
Sampai akhirnya bisa yudisium untuk kedua kalinya dengan gelar lanjutan Apt.
dan kamu dapatkan S.Farm.mu.
Akhirnya, hari yang ditunggu (ketika maba) datang juga. September akhir di
tahun ini. Ah, minggu-minggu terakhir ini terasa begitu berat, malah aku sudah menguluir-ulur kepulanganku. Dengan segala kesempatan yang masih bisa kudapatkan. Mendengar kabar kalian sudah diterima kerja, melihat kau diwisuda, mengenal lebih dekat orang tua kau dan beribadah bersama, memelukmu, menggandeng dan dirangkul kamu, jajan sore yang kalap bersama kalian, delivery McD jam 4 pagi, tidur bersama kalian, bercanda dan menangis bersama, obrolan bodoh kalian. Selesai sudah 5 tahun ini, segala pengorbanan yang sudah aku
lewati bersama teman-teman dan kau. Rasanya baru kemarin menjadi mahasiswa
baru, kemudian kenal kalian, kenal kau. Rasanya baru kemarin ospek, seperti baru
kemarin ke gunung dan pantai, seperti baru kemarin praktikum bersama kelompok yang
sama tiap tahun, seperti baru kemarin menjelajahi Surabaya bersama kalian dan kau. Makan mie ayam solo, Restu maupun tenda biru, Bu Kris, Bu Rudy, Seafood Genteng Kali maupun Al-Firdaus, makan bakso Reog atau Pak No yang es telernya enak banget, Barokah, Molas, Kober Mie Setan, Gubeng Airlangga 2 yang makanannya bejibun, McD Manyar andalan, Dunkin Kebun Bibit tempat nugas, HM Bontang tempat kau, nonton dvd di kost dan rasanya kubisa setebal kamus jika menjabarkannya.
Teruntuk Ayun, Arie, Aisha, Nauval, Enny, Wilman, Rizda, Muis, Faya, yang paling banyak bantu dan nemenin kegabutanku yang sangat kacau selama di Surabaya beberapa minggu ini, terima kasih ya semoga yang sedang S2 dan sudah kerja segera doakan aku menyusul dan yang belum semoga segera menyusul juga supaya bisa meet up di Bali yaw. Teruntuk Ayu, Vinny, Mia adik Kostan Cantik tersayang, Ibet, Nanda dan Mbak Tiya sejawat senior Kostan Cantik juga Desty, Mbak Ethis dan Ana Dhabar 44 squad terima kasih sudah meramaikan sepinya hariku di kostan dengan panggilan, sapa dan teriakan kalian dari ruang tv. Lekas selesai kuliahnya ya supaya bisa bertemu lagi di manapun. Teruntuk Aris, selamat datang di relasi jarak jauh. Yang sabar dan semangat profesinya ya. Pasti ku rindu omelan dan diamnya kau kalau ngantuk, apalagi ketek kau itu. Terima kasih Surabaya nya.
Bersama dengan cerah langitnya, ceria orangnya dan terdekap kenangannya. September ceria, rasanya aku tidak ingin tidur untuk melewatkannya. Terima kasih untuk 5 tahun ini, sampai bertemu lagi, Surabaya dan kalian yang tersayang.
Teruntuk Ayun, Arie, Aisha, Nauval, Enny, Wilman, Rizda, Muis, Faya, yang paling banyak bantu dan nemenin kegabutanku yang sangat kacau selama di Surabaya beberapa minggu ini, terima kasih ya semoga yang sedang S2 dan sudah kerja segera doakan aku menyusul dan yang belum semoga segera menyusul juga supaya bisa meet up di Bali yaw. Teruntuk Ayu, Vinny, Mia adik Kostan Cantik tersayang, Ibet, Nanda dan Mbak Tiya sejawat senior Kostan Cantik juga Desty, Mbak Ethis dan Ana Dhabar 44 squad terima kasih sudah meramaikan sepinya hariku di kostan dengan panggilan, sapa dan teriakan kalian dari ruang tv. Lekas selesai kuliahnya ya supaya bisa bertemu lagi di manapun. Teruntuk Aris, selamat datang di relasi jarak jauh. Yang sabar dan semangat profesinya ya. Pasti ku rindu omelan dan diamnya kau kalau ngantuk, apalagi ketek kau itu. Terima kasih Surabaya nya.
Bersama dengan cerah langitnya, ceria orangnya dan terdekap kenangannya. September ceria, rasanya aku tidak ingin tidur untuk melewatkannya. Terima kasih untuk 5 tahun ini, sampai bertemu lagi, Surabaya dan kalian yang tersayang.